Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar buka-bukaan efek masuknya dana pemerintah senilai Rp 200 triliun ke sistem perbankan sejak Jumat (12/9). Beberapa efeknya diklaim sudah mulai terasa.
Mahendra mengatakan efek pertama ialah likuiditas di perbankan yang sudah melimpah. Hal itu tercermin dari kenaikan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga atau AL/DPK yang balik ke posisi normalnya yakni di atas 20%.
"Dengan adanya masukan dana Rp 200 triliun ini sekarang sudah berada di atas 20% dan memang 20% itu threshold yang baik untuk mengukur likuiditas suatu bank," ujar Mahendra usai bertemu Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efek kedua ialah makin besarnya ruang perbankan untuk gencar menyalurkan kredit atau pinjaman ke masyarakat. Terlihat dari menurunnya rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) yang kembali ke bawah level 90%.
"Dengan adanya dana Rp 200 triliun ini maka LDR mereka sekarang turun di bawah 90% sehingga memberikan ruang lebih besar bagi bank-bank itu untuk memberikan pinjaman, kredit kepada debitur," tutur Mahendra.
Mahendra memastikan menyerahkan sepenuhnya kepada perbankan untuk mulai menyalurkan kredit atau pinjaman ke sektor-sektor produktif. Hanya saja ia menyarankan kepada Purbaya agar bisa dirinci proyek prioritas yang diharapkan pemerintah bisa menerima pembiayaan tersebut.
"Kami tadi mohon arahan kepada Pak Menteri Keuangan, sektor-sektor prioritas yang kiranya diharapkan oleh pemerintah menjadi salah satu kemungkinan dari saluran pembiayaan maupun kredit itu yang nanti akan terus kita lakukan koordinasi dan kerja sama," ujar Mahendra.
Dalam kesempatan yang sama, Purbaya menyerahkan sepenuhnya kepada bank untuk berpikir keras mencari proyek prioritas yang bagus agar dana Rp 200 triliun bisa disalurkan dan menggerakkan ekonomi.
"Sekarang dengan uang itu mereka berpikir dan harusnya market based ya. Mereka akan mencari proyek-proyek yang memberikan return paling tinggi dan yang paling aman dulu," imbuh Purbaya.
Tonton juga video "Yudhi Sadewa Sebut Jokowi Perkuat Peran LPS: Kita Disamakan OJK" di sini:
(kil/kil)