KNEKS Sasar Startup Syariah, Ada Peluang Pendanaan Miliaran Rupiah

Amanda Christabel - detikFinance
Kamis, 09 Okt 2025 13:35 WIB
Foto: Amanda Christabel
Jakarta -

Indonesia memiliki potensi yang besar dalam konteks ekonomi syariah dan industri halal. Pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam konteks syariah dari Indonesia juga tengah dikembangkan untuk bisa bersaing di kancah global.

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mengemas program untuk bisa mempertemukan start up syariah dengan para investor. Ada sebanyak 20 start up yang lolos seleksi dan kurasi sesuai dengan kriteria para venture capital (VC) dan pemangku kebijakan terkait.

"Kita punya dua kategori visi (dalam menentukan start up yang mendapatkan pendanaan). Satu, early stage yang mungkin (nilai investasi bisnis startup) antara Rp 400 juta sampai Rp 5 miliar. Ada juga yang di atas itu, ada yang grow stage, itu di antara Rp 5 miliar sampai Rp 50 miliar," ujar Deputi Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah, Helma Agustiawan, saat ditemui di acara Halal Start-Up Demo Day 2025 di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Helma melanjutkan, skema pendanaan yang dilakukan yakni dengan menggandeng pihak Asosiasi Modal Ventura untuk Start Up Indonesia (Amvesindo) dan sejumlah perbankan syariah di Tanah Air.

"Investasi itu kita mengundang teman-teman Amvesindo. Di sana ada yang venture capital (VC) yang syarian dan non-syariah. Yang syariah itu ada tujuh yang sudah berizin OJK, misalnya BTPN Ventura Syariah. Itu modelnya venture capital corporation (VCC), intinya capital," terangnya.

Pendekatan yang dilakukan KNEKS yaitu dengan proses inkubasi bisnis start up, pendanaan, dan capacity building. Selain itu, KNEKS juga berkolaborasi dengan Kementerian UMKM, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Ekonomi Kreatif, dan Bank Indonesia (BI).

"Dalam rangka bulan pembiayaan syariah ini, bersama teman-teman dari BI itu kita punya platform business matching pembiayaan. Jadi, kalau teman-teman UMKM itu biasanya bingung mau mengajukan pembiayaan ke mana," ungkapnya.

Pembiayaan yang bisa didapatkan start up ada beragam skema. Mulai dari skema zakat, kredit usaha rakyat (KUR), corporate social responsibility (CSR), semi-komersil, komersil, dan level initial public offering (IPO).

"Nanti teman-teman UMKM tinggal memasukkan datanya, nanti dengan platform ini di-matching-kan. Misal, berapa persen dia cocok untuk menerima zakat, berapa persen yang cocok untuk skema CSR, atau berapa persen yang masuk komersil," tutupnya.

Tonton juga Video: PLN Startup Day 2025: Jembatan Startup Wujudkan Energi Masa Depan




(eds/eds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork