.webp)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat perannya dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui dukungan terhadap sektor UMKM. Selaras dengan Asta Cita pemerintah, BRI konsisten menjalankan berbagai program prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat di seluruh Indonesia.
Atas komitmen tersebut, detikcom menganugerahkan BRI sebagai "Penggerak Ekonomi Kerakyatan" dalam detikcom Award 2025 yang digelar di The Westin Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Kontribusi BRI tercermin dari penyaluran kredit UMKM yang mencapai 80% dari total kredit pada Triwulan III 2025, yakni Rp 1.150 triliun. BRI juga menjadi penyalur utama Kredit Usaha Rakyat (KUR), program pemerintah untuk memperluas akses pembiayaan UMKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga September 2025, tercatat BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 130,2 triliun kepada 2,8 juta debitur. Angka ini setara dengan 74,4% dari total alokasi Rp 175 triliun.
 BRI menerima penghargaan Penggerak Ekonomi Kerakyatan detikcom Awards 2025 Foto: detikcom |
Sebagai induk Holding Ultra Mikro (UMi), yang membawahi PNM dan Pegadaian, BRI juga memperluas layanan keuangan bagi segmen usaha ultra mikro. Hingga September 2025, Holding UMi telah menjangkau 34,5 juta debitur aktif, dengan 185 juta rekening simpanan mikro.
Selain itu, BRI juga mengoperasikan 1.035 outlet SenyuM, serta memiliki 3,8 juta nasabah emas dengan total simpanan 13,7 ton, tumbuh 66,9% year on year.
Lebih lanjut, BRI turut menjalankan berbagai program pemberdayaan UMKM dan masyarakat, seperti Rumah BUMN, Desa BRILian, dan KlasterkuHidupku. Perseroan telah membina 4.909 Desa BRILian serta mengembangkan 41.715 klaster usaha.
Sementara itu, platform digital LinkUMKM telah dimanfaatkan oleh lebih dari 13,6 juta pelaku UMKM untuk memperluas pasar dan meningkatkan kapasitas usaha. BRI juga telah menyelenggarakan lebih dari 17 ribu pelatihan melalui 54 Rumah BUMN.
Komitmen terhadap ekonomi kerakyatan juga mendongkrak kinerja perusahaan. BRI membukukan laba Rp 41,2 triliun pada Triwulan III 2025. Total aset mencapai Rp 2.123,4 triliun (tumbuh 8,2% yoy), Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 8,2% menjadi Rp 1.474,8 triliun, dan total penyaluran kredit naik 6,3% menjadi Rp 1.438,1 triliun.
(kil/kil)
