Mengembangkan Bisnis Batik

Mengembangkan Bisnis Batik

- detikFinance
Kamis, 18 Des 2008 14:22 WIB
Jakarta - Pertanyaan:

Saat ini saya sedang berusaha mengembangkan telemarketing dalam bidang batik (segala sesuatu yg berhubungan dengan batik & ATBM). Saat ini saya bekerja di Representative Office salah satu perusahaan furniture asal Belanda. Tidak ada hubungannya memang dengan pekerjaan sehari-hari namun melihat potensi bisnis batik tsb sangat menantang sehingga saya bertekad menekuni bidang tsb sebagai tambahan penghasilan.

Kalau dilihat dari segi marketing skill saya masih jauh dari sempurna tetapi saat ini saya berusaha mengembangkan potensi yang ada didaerah asal saya (pekalongan). Karena pasar batik di Pulau Jawa saya rasa sudah jenuh (terlalu banyak pemain, ada batik Jogja, Solo, pekalongan, Cirebon, dsb) sehingga saya berusaha mengembangkannya ke luar pulau Jawa dengan menjalin mitra strategis untuk menjadi distributor dari produk batik saya.  Beberapa customer saya sudah ada dari Bali dan saat ini rutin order.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalahnya adalah karena produk yang saya tawarkan adalah dengan cara cash and carry. Alasannya, karena modal yang sangat terbatas dan jarak yang jauh sehingga tidak memungkinkan dilakukan konsinyasi (titip jual).

Karena market yang saya tuju adalah luar Jawa, bagaimanakah cara meyakinkan kepada calon customer/distributor agar tertarik menjalin kerjasama tsb?

Beberapa produk batik saya termasuk eksklusif baik corak maupun warna tidak dijual dipasaran sehingga tidak menyediakan katalog per item (hanya katalog secara keseluruhan/umum) dan berdasarkan pengalaman dari pengrajin mereka takut produknya dibajak oleh kompetitor.

Beberapa produk saya adalah : ATBM : Sarung bantal kursi, taplak meja, tutup kulkas, tutup galon, tutup magic jar, bed cover, gordyn, dll. Batik Produk : blus batik tulis, blus casual batik, blus sutra, daster, hem, kemeja, kain sutra, kain sarung, kerudung, sprei batik, rok batik,dll.

Dari segi harga jelas miring karena saya langsung ambil dari pengrajin dan dijual dengan sistem kodi. Saya sadar, bisnis telemarketing adalah bisnis kepercayaan. Oleh karena itu, saya berusaha memegang amanat customer agar produk yang saya tawarkan tidak mengecewakan.

Mohon sarannya.

Jawaban:

Jika dilihat dari keterangan yang diberikan maka maksud Anda mungkin adalah Marketing bukan Tele-Marketing.  Salah satu metode penyampaian manfaat produk kepada calon nasabah atau pasar dalam ilmu marketing adalah dengan menggunakan telpon yang dilakukan oleh para penjual yang memiliki kemampuan menjual lewat suara dan intonasi dalam membujuk calon nasabah untuk membeli.  Metode seperti ini disebut sebagai Tele-Marketing, namun metode yang Anda pergunakan adalah metode konvensional marketing dengan melebarkan dan memperbanyak "point of sales" sehingga secara automatis akan memberikan lebih banyak akses bagi pasar untuk mendapatkan produk Anda.

Dari informasi mengenai bagaimana Anda menjaga kepercayaan pelanggan dengan melakukan diversifikasi produk dari yang tersedia di pasar maka tampaknya apa yang Anda lakukan sudah terlihat cukup baik dan sebaiknya itu terus dijaga bahkan lebih ditingkatkan dengan berani membuat corak gabungan dari beberapa pakem yang ada sehingga mudah-mudahan akan menciptakan suatu trend corak baru yang menjadi ciri khas Anda.  

Selain itu Anda memperoleh bahan langsung dari awal sehingga mendapatkan harga dasar yang cukup bisa menjadi lawan yang sepadan bagi produk yang tersedia di pasar.  Ini salah satu "Selling Point" yang sangat menarik karena pasar bisa memperoleh alternatif batik dengan harga bersaing tapi memiliki corak yang berbeda dari umumnya serta menarik.  

Namun kendala yang Anda hadapi adalah modal untuk menambah "Point of Sales" dan memperbanyak pesanan atau menambah variasi model baru. Untuk itu ada beberapa cara untuk memperkuat kondisi keuangan usaha Anda, yaitu sebagai berikut :

  1. Menambah Modal sendiri, hal ini bisa dilakukan dengan cara menanam dana yang lebih besar dari milik Anda sendiri.  Dana sendiri ini bisa diperoleh dari uang Anda yang bukan dari usaha ini atau dengan cara menginvestasikan kembali keuntungan bersih yang diperoleh dari usaha ini sendiri untuk memperkuat struktur permodalan usaha tersebut.
  2. Memperoleh dana dari investor. Untuk hal ini maka Anda harus menawarkan "business opportunity" dari usaha ini kepada orang lain (baik saudara, teman atau kenalan) untuk menanamkan modal dalam usaha tersebut.
  3. Mencari dana tambahan dari Bank atau Lembaga Keuangan non-bank atau menjadi mitra asuh dari BUMN dengan cara sama seperti butir 2.

Untuk butir 2 dan 3 maka yang perlu Anda lakukan adalah sebagai berikut :
Menerapkan pencatatan sesuai standar yang baku atas semua transaksi masuk atau keluar dari usaha Anda, hal ini biasa disebut sebagai Pembukuan Keuangan.

Membuka suatu rekening giro atau tabungan di bank sehingga pihak pemberi pinjaman atau modal bisa melakukan verifikasi atau cross-check dari laporan keuangan Anda dengan pihak ketiga yang independent sebagai pihak penyimpan uang hasil usaha.

Membuat suatu perencanaan bisnis yang cukup lengkap dengan mencakup strategi produksi, pemasaran, penjualan, anggaran biaya, proyeksi penerimaan, kapan "break even point", pengembangan usaha, analisa pasar (pesaing, masyarakat pengguna batik, pelanggan dan lingkungan), permodalan, tempat usaha dan lain-lain yang berkaitan dengan usaha Anda dan akan dibuthkan oleh investor atau pemberi pinjaman untuk mengidentifikasi usaha ini menguntungkan dan mempunyai prospek yang menarik.

Menjaga agar "Track Record" Anda dalam hidup bermasyarakat adalah bersih dan menunjukkan suatu bukti bahwa Anda adalh seseorang dengan integritas dan attitude yang positif sehingga bisa dipercaya tidak akan berpotensi merugikan mereka.

Memang diperlukan suatu periode tertentu sampai dengan Anda bisa mempunyai hal tersebut di atas dengan cukup rapi dan terstruktur sehingga bisa dipergunakan sebagai sarana untuk penambahan modal.  Biasanya bank atau pun lembaga keuangan non-bank atau pihak pemberi pinjaman apa pun (yang legal secara hukum) membutuhkan seluruh catatan tersebut di atas dalam kurun waktu 6 bulan s/d 3 tahun terakhir.  Anda bisa meminta Bank untuk memberikan keterangan mengenai Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit Multi Guna atau pun jenis kredit lainnya yang bisa cocok untuk memperkuat struktur permodalan usaha Batik Anda tersebut.

Demikian informasi yang bisa diberikan, semoga bisa membantu Anda dalam mengembangkan usaha tersebut karena dalam kondisi ekonomi seperti ini maka jenis Investasi riil adalah salah satu cara menggerakkan roda perekonomian sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Salam Sukses, Shildt Financial Planner.
(qom/qom)

Hide Ads