Dengan penghasilan saya yang pas-pasan ini bagaimana caranya mengatur untuk biaya kuliah saya (baru mau masuk) dan sehari-hari.
Mohon pencerahannya, terima kasih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terimakasih atas pertanyaan Anda. Sayang sekali Anda kurang jelas menyebutkan pengeluaran bulanan Anda dan status Anda (single/menikah), di kota mana Anda tinggal, dan berapa biaya yang Anda butuhkan untuk kuliah. Kami asumsikan di sini Anda adalah single/belum menikah dan belum memiliki tanggungan.
Penghasilan pas-pasan adalah istilah yang relatif bagi semua orang. Banyak yang berpenghasilan belasan juta pun merasa penghasilannya pas-pasan. Anda perlu berpikir lebih obyektif, apa saja keperluan Anda, dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Klise memang, namun itulah yang dibutuhkan agar Anda dapat mengatur keuangan dengan bijaksana.
Penghasilan Rp 2 juta per bulan untuk seseorang yang masih belum memiliki tanggungan dapat dikatakan cukup jika Anda berada di luar Jakarta. Di Jakarta mungkin dapat digolongkan pas-pasan namun Anda dapat mengaturnya sehingga semua tujuan Anda tercapai.
Bagi pengeluaran Anda ke dalam 4 kategori:sedekah/perpuluhan, tabungan/investasi, cicilan hutang bulanan, dan kebutuhan sehari-hari/bulanan: tempat tinggal, transport, makan, dan hiburan.
Persentasenya adalah: 10% untuk sedekah/perpuluhan, 20% untuk tabungan/investasi, maksimal 30% untuk cicilan dan 40% untuk biaya hidup. Banyak kasus yang kami temui dimana orang terjebak dalam pengaturan ini karena cicilan utang bulanan mereka melebihi 30% per bulan.
Hal ini tentu saja memberatkan cashflow bulanan, apalagi jika cicilannya adalah cicilan barang konsumtif yang umumnya untuk membiayai gaya hidup.
Dari keempat komponen tadi, selain cicilan yang dapat ditekan adalah biaya hidup. Cek kembali di manakah “bocor halus” Anda berada. Anda perlu melakukan perhitungan dan perbandingan dari pengeluaran biaya hidup.
Contoh, jika saat ini Anda tinggal di tempat kos, carilah alternatif kos yang lebh murah dan lebih dekat ke tempat kerja untuk menekan biaya kos & transportasi sekaligus.
Demikian juga dengan makan, Anda dapat mencari alternatif tempat makan yang lebih murah, atau mempertimbangkan untuk memasak bersama dengan teman-teman kos sehingga lebih hemat.
Biaya hiburan biasanya terkait dengan gaya hidup, carilah alternatif hiburan yang lebih murah namun memiliki unsur hiburan yang sama, misalnya lebih memilih untuk membeli DVD daripada menonton film di mall, karena dengan menonton film di mall pasti keluar biaya transport/parkir dan makan.
Sayang sekali Anda tidak menyebutkan berapa yang perlu Anda keluarkan untuk biaya kuliah, dan apakah dibayar per semester atau per tahun. Jika per semester, bagilah total biaya per semester tersebut dengan 6 untuk memperoleh biaya yang harus Anda tabung per bulan.
Demikian juga jika per tahun, bagi biaya total per tahun dengan 12. Jika pembayaran per tahun Anda dapat menggunakan bonus tahunan Anda. Masukkan biaya kuliah ini ke pos biaya hidup.
Jika setelah mengatur dengan ketat Anda masih merasa pas-pasan, carilah penghasilan sampingan atau pertimbangkan untuk pindah kerja ke tempat dengan gaji lebih besar. Namun semua tentu ada konsekuensinya, di mana mungkin Anda akan lebih sibuk atau perlu beradaptasi lagi dengan pekerjaan baru.
Anda juga bisa memanfaatkan hobi untuk mencari tambahan penghasilan. Bagi beberapa orang, akan lebih mudah mencari penghasilan tambahan daripada mengetatkan ikat pinggang. Jika Anda bisa melakukan keduanya, mengapa tidak?
Selamat mengatur keuangan!
(ang/ang)