Saat ini saya sebagai perantau di Jakarta dan tinggal di kos, orang tua ada di Jawa. Gaji saya per bulan Rp 3,825 juta/bulan, di mana saat ini saya ingin merencanakan masa depan dengan penghasilan tersebut.
Sekarang ini saya belum merencanakan sama sekali langkah apa yang harus saya ambil untuk mulai merencanakan masa depan. Gaji saya biasanya habis 75% yang saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari tetapi tidak ada rincian pastinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biaya kos kebetulan dibantu sama orang tua dengan biaya Rp 800.000 bulan, sedangkan kebutuhan pribadi seperti makan dan lain-lain dari uang gaji, dengan rincian kira-kira Rp 100.000-200.000 minggu.
Tapi selalu saja ada kebutuhan mendadak yang membuat saya mengeluarkan uang lebih tiap saat, sehingga sampai saat ini saya hanya mempunyai tabungan dalam bentuk uang kurang lebih Rp 10 juta, dan tabungan emas dalam bentuk perhiasan kira-kira mencapai 100 gram, itupun sudah saya kumpulkan sejak 3 tahun lalu. Kalau dapat rezeki lebih selalu saya belikan emas walaupun 1-2 gram saja.
Saya ingin bertanya, apa yang harus saya lakukan agar bisa merencanakan masa depan dan langkah apa yang harus saya ambil. Saya juga sering berpikir bahwa saya masih single dan masih sah untuk senang-senang menggunakan semua gaji saya, tapi di lain pihak saya mulai berpikir, kalau gaji habis terus buat senang-senang, kapan bisa menabung dan lain-lain?
Jujur, sebenarnya saya ingin sekali suatu saat bisa memiliki rumah dan mobil sendiri, bisa membiayai pernikahan, ingin bisa ajak ortu umrah dan haji, serta ingin biaya cukup setelah menikah dengan tabungan yang saat ini saya kumpulkan.
Bagaimana solusinya dan langkah apa yang harus saya ambil agar semua impian saya untuk menikah, memiliki rumah dan mobil, mengajak ortu umrah dan haji, serta ada biaya cukup setelah menikah bisa terwujud? Dan berapa gaji yang harus saya sisihkan tiap bulan untuk bisa menabung?
Terima kasih.
Jawaban:
Hallo Mbak Anita.
Salam kenal dan terima kasih atas pertanyaannya. Mewujudkan sebuah impian atau tujuan keuangan adalah salah satu yang kita inginkan dalam kehidupan kita, dan itu pula yang menjadikan kita giat untuk bekerja setiap hari. Untuk mewujudkan itu membutuhkan perencanaan yang cukup matang.
Yang perlu diperhatikan pertama kali adalah memastikan berapa besar pengeluaran wajib Anda setiap bulannya, dengan mengetahui ini, Anda juga memiliki rem pertama dalam pengeluaran Anda.
Secara wajar pengeluaran untuk kebutuhan pribadi biasanya antara 30% hingga 40% dari pemasukan, pengeluaran ini termasuk makan, belanja bulanan (untuk kebutuhan makan dan groceries). Selain itu untuk transportasi biasanya sekitar 10% hingga 30% dari pemasukan bulanan.
Untuk kondisi Anda bersyukur karena untuk tempat tinggal masih dibiayai oleh orangtua, jadi uang dari penghasilan Anda bisa dikatakan hanya untuk biaya hidup dan memenuhi tujuan keuangan Anda saja.
Jika dari pengeluaran di atas kurang lebih habis 60%, berarti masih ada sisa sekitar 40% dari total penghasilan Anda. Nah selanjutnya, angka inilah yang bisa Anda alokasikan untuk tujuan keuangan Anda dan berinvestasi.
Rincilah berapa besar angka yang Anda butuhkan di tujuan keuangan Anda, misal Anda ingin memberangkatkan umrah kedua orangtua, saat ini biaya umrah sekitar Rp 25.000.000, jadi Anda membutuhkan dana sekitar Rp 50.000.000 (nilai saat ini), perhitungkan juga kapan tujuan ini akan tercapai dan hitung berapa besar kenaikan harga umrah setiap tahunnya.
Setelah didapatkan angkanya, barulah Anda dapat mengetahui berapa besar yang harus diinvestasikan setiap bulannya demi tujuan keuangan tersebut. Hal ini juga berlaku untuk tujuan keuangan yang lainnya.
Saran saya, sisihkan juga minimal 5% hingga 10% untuk berinvestasi pada otak kita, dengan mengikuti training, seminar, workshop untuk menunjang soft skill kita yang pastinya akan bergunan kelak di kemudian hari.
Ingat juga siapkan dana darurat untuk Anda yang masih single minimal 3 kali dari jumlah pengeluaran wajib Anda setiap bulan. Semoga bermanfaat. Happy planning!
(ang/dnl)