Jangan Harap Bisa Kaya Kalau Belum Lakukan Hal Ini

Jangan Harap Bisa Kaya Kalau Belum Lakukan Hal Ini

Bareyn Mochaddin - detikFinance
Kamis, 13 Okt 2016 08:05 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Persoalan kekayaan, atau mengumpulkan kekayaan menjadi hal klasik yang selalu menarik untuk dibicarakan. Banyak sekali masalah yang mengiringi seseorang ketika dalam masa pengumpulan aset (kekayaan) nya. Mulai dari kesulitan mengelola cashflow, terjebak utang, atau salah dalam menentukan produk investasi hingga membuat aset-nya tidak berkembang sama sekali.

Saya yakin semua orang ingin kaya raya – semua orang ingin berhemat, seperti yang pepatah bilang : "hemat pangkal kaya". Setiap orang pasti ingin menghemat pengeluaran bulanan dan hanya mengeluarkan uang untuk sesuatu yang (pada saat) dikeluarkan pastilah untuk sesuatu yang (dianggap) penting, namun di akhir bulan biasanya mereka sadar bahwa uang yang dikeluarkan ternyata hanya untuk sesuatu yang tidak memiliki fungsi maksimal.

Memang kesulitan mengelola keuangan adalah salah satu masalah anda untuk mencapai kekayaan, tapi hal tersebut bukan alasan anda jauh dari kekayaan, seseorang yang terlalu berhemat cenderung tidak menikmati hidup. Bagi seseorang yang berhemat dan memilih untuk menabung atau berinvestasi demi meraih kekayaan di masa depan kadang lupa menikmati hidup yang mereka jalani di saat ini. Untuk apa anda kaya raya di masa depan tapi tidak menikmati hidup saat ini?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mengalami kesulitan dalam menentukan mana hal yang penting dan tidak penting, mana yang termasuk keinginan dan kebutuhan, kadang seseorang juga terjebak dengan kondisi di mana mereka diharuskan mengeluarkan uang, seperti: sakit dan harus berobat, kecelakaan kendaraan dan harus mengganti kerugian, atau bahkan ada salah satu anggota keluarga yang meninggal. Singkatnya, anda mengalami kondisi darurat.

Dalam kondisi darurat, mau tidak mau anda harus mengeluarkan uang yang telah anda kumpulkan berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Misalnya saja, anda mengalami kecelakaan lalu lintas dan menabrak kendaraan lain, tentu anda diharuskan mengganti kerugian yang dialami oleh pihak yang anda rugikan itu. Darimana uangnya? Dari tabungan anda? Semakin jauhlah anda pada kekayaan yang anda idam-idamkan.

Oleh karenanya, sebelum anda mengumpulkan kekayaan, baiknya anda telah mengalokasikan sejumlah dana khusus yang hanya dikeluarkan ketika anda mengalami kondisi darurat yang besarannya disesuaikan dengan jumlah tangungan anda. Harus diingat juga, dana darurat agar disimpan di dalam produk keuangan yang relatif aman, dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Lho, kan saya punya asuransi, saya ditanggung kantor bila saya dan keluarga sakit, jadi saya nggak perlu dong menyiapkan dana darurat? Oke, bila keadaannya seperti ini, maka kondisi darurat lain bisa menyapa anda, bagaimana bila anda terkena PHK? Dari mana anda akan menghidupi biaya bulanan keluarga anda? Dari mana anda akan membiayai pengobatan anak anda bila sakit? Bila anda berpikir untuk mengambil dari investasi anda, maka saya ulang pernyataan saya tadi di atas: Semakin jauhlah anda pada kekayaan yang anda idam-idamkan.

Meski sering dianggap tidak penting dan terlalu sederhana, jangan menyepelekan hal yang satu ini, karena dana darurat bisa diibaratkan sebagai bendungan atas danau kekayaan anda. Supaya lebih mudah, jadi begini: kita sebut kekayaan itu adalah danau, pemasukan anda adalah air yang mengalir ke dalam danau, dan pengeluaran anda adalah air yang keluar dari danau tersebut. Agar air yang keluar dapat ditahan supaya danaunya terbentuk, maka kita harus membuat bendungannya kan? Nah, bendungan itu adalah dana darurat.

Sudah terbayang kan apa yang harus anda lakukan agar bisa mengumpulkan kekayaan? Kalau belum, saya beri yang lebih sederhana dengan sebuah pertanyaan: bagaimana bisa anda membuat sebuah danau (kekayaan) kalau bendungannya (dana darurat) belum dibuat?

Chao! (wdl/wdl)

Hide Ads