Kenapa ya uang gaji sepertinya hanya numpang lewat saja di rekening bank kita ya? Begitu gajian di akhir bulan, langsung deh kemudian mengalir ke pos pengeluarannya masing-masing. Ada yang ke cicilan rumah (yang masih 15 tahun lagi lunas.. hadehh), cicilan mobil (dua tahun lagi selesai), cicilan kartu kredit (tiap bulan kok enggak habis-habis?), arisan, dan lain-lainnya.
Beberapa hari setelah gajian, SPP anak sudah menanti, les bahasa inggris, ekstrakurikuler. Akhir minggu jalan-jalan ke mal bersama keluarga, mumpung masih tanggal muda, belanja baju mumpung lagi diskon, belanja bulanan sekalian di supermarket, beli minuman kaleng, jajanan yang kayaknya enak, mainan murah, makan siang di tenant baru yang kalau bayarnya pakai kartu kredit bank anu bisa diskon gede.. eeaaa… besoknya bunda mau beli cabai puyeng, karena harganya sudah Rp 200 ribu/kg, mengalahkan daging sapi yang beberapa bulan lalu juga meroket harganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hmm.. seringkah Anda merasakan hal seperti itu? Bagaimana rasanya? Enak tidak? Nyaman? Atau karena sudah biasa maka jadi biasa aja?
Sebenarnya enggak kenapa-kenapa juga kalau gaji habis asalkan dihabiskan di jalan yang benar.. buat belanja sudah serta buat investasi dan tabungan juga ada. Tapi apakah Anda semua seperti itu? Apakah ada di antara Anda yang uang gaji hanya habis untuk cicilan utang dan belanja bulanan?
Oke, kalau seperti itu, sepertinya ada sesuatu yang kurang tepat dalam manajemen pengeluaran bulanan Anda. Ada dua kemungkinan, pendapatan Anda yang kurang besar alias terlalu kecil, atau pengeluaran Anda yang terlalu besar alias kurang kecil.
Nah, kembali ke permasalahan di awal, jika rasanya gaji bagaikan air mengalir, baru sebentar di rekening kok sudah sisa sedikit.. maka ada dua cara mengatasinya. Pertama, menambah penghasilan Anda, dan yang kedua adalah mengurangi pengeluaran Anda. Bisa dipilih salah satunya, atau dilakukan keduanya secara bersamaan untuk mendapatkan hasil yang paling optimal.
Dengan memilih opsi pertama, maka Anda memilih untuk tidak mengurangi pengeluaran Anda saat ini. Maka tentunya Anda harus dapat menambah sumber penghasilan. Selain dari gaji bulanan, Anda bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari, misalnya, ikut bisnis paruh waktu, seperti Multi Level Marketing.
Untuk Anda yang memiliki minat mengajar, Anda bisa mencoba menjadi dosen paruh waktu, atau menjadi guru les di lembaga bimbingan belajar di dekat kantor atau rumah Anda, atau menjadi guru les privat. Anda juga bisa menjual snack di kantor Anda untuk menambah penghasilan, lumayan buat makan siang.
Masih banyak lagi cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan agar Anda tidak lagi merasa kekurangan setelah gaji diterima. Misalnya berinvestasi di kost-kostan sehingga nantinya Anda akan mendapatkan passive income. Namun ini perlu modal cukup besar sepertinya. Untuk Anda yang masih memiliki modal cukup, bisnis ini bisa menjadi alternatif penambah penghasilan.
Pilihan kedua adalah mengurangi jumlah pengeluaran Anda. Untuk dapat melakukan hal ini, Anda perlu pisahkan jenis-jenis pengeluaran Anda. Dan catatlah berapa jumlah pengeluaran tersebut setiap bulannya, jika Anda tidak ingat ambil saja rata-ratanya.
Dalam melakukan pemisahan jenis pengeluaran, ada banyak cara menentukan kategori setiap jenis pengeluaran, mulai dari frekuensinya (bulanan, tahunan), dari sifat jumlahnya (tetap atau fleksibel), dari tingkat urgensinya (cicilan utang SPP anak atau sekedar beli kopi di warung). Anda bebas memilih mau mengategorikan dengan jenis seperti apa. Yang penting adalah Anda harus mampu mengidentifikasi seluruh pengeluaran Anda, mulai dari yang terbesar sampai pengeluaran yang terkecil, seperti membayar parkir mobil misalnya.
Setelah Anda mengidentifikasi seluruh pengeluaran, barulah Anda pelototi satu-satu.. Ajukan pertanyaan berikut untuk seluruh pengeluaran Anda.
1. Apakah pengeluaran ini bisa dihapus/ditiadakan? Jika Ya, coret dari daftar pengeluaran Anda
Oke.. jika Anda telah selesai 'bertanya' kepada seluruh pengeluaran Anda, maka ajukan pertanyaan kedua..
2. Apakah pengeluaran ini bisa dikurangi? Jika ya, coretlah angka pengeluaran semula dengan angka yang baru.
Jika sudah selesai… coba bandingkan dengan jumlah pengeluaran sebelumnya. Lebih kecil dong pastinya… kan sudah dihapus beberapa pengeluarannya. Tugas selanjutnya adalah melaksanakan budget ini dengan sepenuh hati dan dengan komitmen bersama pasangan Anda. Buatlah kesepakatan untuk saling mengingatkan dan untuk bersabar apabila timbul keinginan untuk menggunakan uang untuk hal-hal di luar budget.
Percaya atau tidak, walaupun pada awalnya Anda dan pasangan akan saling ngomel dan bersungut-sungut (tapi jangan sampai berantem yaa), pada akhirnya Anda akan tersenyum senang karena uang gaji tidak lagi langsung habis seketika di awal bulan.
Tips lain, jika Anda mengubah alokasi pengeluaran Anda yang sifatnya konsumtif ke jenis pengeluaran yang sifatnya produktif, maka itu juga merupakan keputusan yang cukup bijaksana. Misalnya, Anda mengurangi frekuensi jalan-jalan ke mal dari seminggu sekali menjadi sebulan sekali, maka pengeluaran yang biasanya terjadi di mal (seperti makan siang, belanja mainan anak, baju diskon) bisa Anda alihkan untuk membeli reksa dana untuk tujuan keuangan Anda yang lain. Artinya jumlah pengeluaran Anda tetap, namun memberikan manfaat di masa depan.
Mau bisa dan fasih seperti ini? Belajar yuk!! Ikut workshop perencana keuangan. Ikuti kelas dan workshop yang kami rekomendasikan, beberapa di antaranya adalah Merencanakan & Mengelola Gaji 18 Maret 2017 dan Cara Kaya Raya Dengan Reksadana 19 Maret 2017.
Semoga bermanfaat! (wdl/wdl)