Banyak investor mempelajari cara Warren Buffet membeli saham. Dari sana lah mereka kemudian menyusun strategi untuk membangun portofolio sendiri.
Namun untuk menjadi investor sukses, tidak hanya belajar cara membeli tapi juga cara menjual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut pelajaran menjual saham dari Warren Buffet:
1. Saat perusahaan mulai rakus
Di tahun 1880, Warren Buffet membeli sejumlah besar saham Freddic Mac dan berkata kalau harganya sangat murah. Pada 1998, Berkshire memiliki 9% dari keseluruhan saham Freddic Mac dengan nilai US$ 3,9 miliar atau sekitar 12 kali dari harga beli.
Kemudian pada akhir 1990-an, Buffet mencium adanya masalah. Dia menyadari jika Freddic Mac terlalu fokus mengeruk keuntungan dan banyak mengambil keputusan berisiko.
Mantan CEO Freddie Mac, Leland Brendsel, lebih fokus menghasilkan keuntungan dua digit dan membuat investasi yang tidak ada hubungannya dengan model bisnis perusahaan. Dan ini dirahasiakan dari para pemegang investor.
Akhirnya pada tahun 2000, Berkshire menjual semua saham Freddie Mac. Parahnya, Freddic Mac turut berperan dalam menyebabkan perekonomian Amerika runtuh.
Jika saat itu Buffet tidak menjual sahamnya, sahamnya mungkin hanya bernilai US$ 90 juta dari harga sebenarnya US$ 3,9 miliar.
Ketika Anda menemukan tanda-tanda keserakahan dari manajemen perusahaan yang tidak ada kaitannya dengan model bisnis yang diusung, segeralah angkat kaki.
2. Saat motivasi asli untuk membeli saham sudah hilang
Beberapa tahun lalu, Berkshire Hathaway adalah pemegang saham terbesar ExxonMobil. Buffet berkata bahwa ExxonMolbil merupakan perusahaan bagus.
Awalnya Berkshire menginvestasikan US$ 3,4 miliar dan Buffet bersama timnya optimis terhadap perusahaan tersebut dan minyak dunia secara umum.
Tapi kemudian partner bisnis Buffet, Charlie Munger, berkata padanya di tahun 2013, "Harga minyak akan akan jatuh karena ketidakseimbangan supply and demand."
Kurang dari dua tahun setelah mananam saham di ExxonMobil, Berkshire menarik semua sahamnya. Dalam wawancara tahun 2014, Buffet berkata, "Aku tidak lagi tertarik dengan harga minyak dunia."
Dia berkata demikian karena berpikir harga minyak di masa depan tidak seterang seperti yang orang lain bayangkan.
Saat Anda memutuskan untuk membeli saham, pasti karena alasan kalau Anda optimistis terhadap bisnis perusahaan tersebut. Namun apabila sebaliknya segera tarik saham Anda.
3. Saat Anda lebih baik mengalokasikan uang di tempat lain
Baru-baru ini Buffet baru saja menjual dua sahamnya; Goldman Sachs dan Wal-Mart. Meski demikian, Buffet tidak menjual semuanya. Dia masih memegang 13% saham Goldman dan 7% saham Wal-Mart.
Keputusan ini karena Berkshire memutuskan untuk mengakuisisi Precision Castparts sebesar US$ 32 miliar. Untuk itu, tentu saja dia harus menjual sahamnya yang lain demi mendapat modal tambahan.
Buffet memang pernah berkata kalau dia lebih memilih memiliki seluruh perusahaan dibandingkan saham.
Meski pada kenyataannya Anda tidak mungkin menjual saham demi membeli perusahaan, logika ini juga berlaku untuk portofolio Anda. Ketika Anda merasa uang Anda bisa lebih menguntungkan di tempat lain, jangan ragu untuk menjual sebagian saham.
Itulah 3 pelajaran yang bisa Anda ambil dari seorang Warren Buffet dalam menjual saham. Semoga bermanfaat.
Mau Menjadi Kaya Atau Bahkan Lebih Kaya D itahun 2017? Download Sekarang Juga "61 Cara Menjadi Kaya by Tung DW dan Robert T.Kiyosaki" seharga Rp 997.000. Khusus Untuk 100 Orang Pembaca detikFinance Hari Ini, Saya Beri GRATIS, Klik di Sini Untuk Download. (ang/ang)