Pensiun Jual Rumah Rp 600 Juta, Uangnya Sebaiknya Untuk Apa?

Pensiun Jual Rumah Rp 600 Juta, Uangnya Sebaiknya Untuk Apa?

Eko Endarto - detikFinance
Kamis, 23 Mar 2017 07:13 WIB
Foto: Dok. Finansia Consulting
Jakarta - Pertanyaan: Selamat sore, orangtua saya baru saja menjual kontrakan 3 pintu + rumah induknya senilai kurang lebih Rp 600 jutaan dan orangtua saya sudah tidak bekerja lagi (pensiun). Yang ingin saya tanyakan supaya uang tersebut tidak habis sia-sia sebaiknya diapakan ya investasi atau apa ya?

Jawaban:
Hi salam kenal dari saya.
Mengelola uang pensiun memang susah-susah gampang. di satu sisi pemasukan sudah terbatas, sementara pengeluaran tidak kunjung berhenti. Bahkan bisa saja makin besar. Namun bukan berarti tidak bisa diantisipasi.

Sangat bersyukur orangtua Anda masih memiliki dana untuk membiayai masa pensiunnya. Angka Rp 600 juta bisa menjadi banyak, bisa juga menjadi sedikit, tergantung bagaimana mengelola dan kita memandangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila kita memandangnya untuk konsumsi semata, percayalah tidak akan lama dana itu habis. Oleh karenanya, sebaiknya kita memandang dana tadi sebagai modal untuk kehidupan kita. Jadi berusaha untuk menyelamatkannya agar tidak habis.

Saran yang bisa saya berikan adalah:
1. Mulai identifikasi pengeluaran rutin bulanan. Jadikan ini sebagai aspek pengeluaran jangka pendek. Sehingga membatasi pengeluaran orangtua Anda terbatas pada pengeluaran rutin bulanan yang dibuat.
2. Alokasikan 20% untuk investasi jangka panjang. Sayangnya saya tidak tahu berapa usia orangtua Anda. Namun kalau kita membuat perhitungan ternyata waktu kita bekerja dan kita pensiun tidak beda jauh. misal kalau Anda berusia 30 tahun maka masa bekerja adalah 25 tahun dan harapan hidup orang Indonesia saat ini sekitar 70 tahun, jadi tidak beda terlalu jauh kan ya. Artinya harus disiapkan untuk pengeluaran sampai 10 tahun ke depan. Nah itu diperoleh dengan investasi. Saran saya coba untuk dialokasikan ke reksa dana saham, bisa juga emas atau tanah walau mungkin lokasinya agak jauh.
3. Batasi dana di tabungan hanya sebesar 4 kali pengeluaran bulanan. Jadi misalnya sesuai dengan nomor 1 di atas orangtua Anda berhitung pengeluarannya adalah 8 juta per bulan, maka batasi dana yang di tabungan hanya sebesar Rp 32 juta agar tidak berubah gaya hidupnya.
4. Sisa dari nomor 2 dan 3 sebaiknya di deposito dan sebagian lagi dibelikan obligasi seperti ORI atau sukuk untuk mempertahankan pokok dananya agar tidak cepat hilang.

Mungkin itu saran sederhana dari saya. Semoga bisa diterapkan. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads