1. Selalu memperhatikan tujuan berinvestasi sebelum memulai investasi. Kesalahan umum yang sering dibuat seseorang dalam berinvestasi adalah tidak memahami 'kenapa saya berinvestasi?' Tujuan investasi dapat berupa menambah nilai aset kekayaan. Selain itu, dapat juga untuk memperoleh penghasilan tambahan secara berkala. Beda tujuan, akan beda lho aset investasi yang sesuai!
2. Kenali dan pahami risiko investasi yang menyertai setiap produk. Setiap aset investasi pasti memiliki plus dan minusnya masing-masing. Sebagai contoh, properti konon nilainya akan selalu naik, tetapi jika mau dijual cepat mungkin lebih sulit. Nah, hal ini namanya risiko likuiditas. Sedangkan, emas misalnya jika mau dijual kapan pun akan lebih mudah dan cepat, namun harga emas juga bisa naik dan turun dalam waktu dekat. Nah, untuk harga yang berfluktuasi ini namanya risiko volatilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. Tahu batas teratas dari imbal hasil yang diharapkan. Maksudnya, setiap aset investasi punya perkiraan hasil keuntungan yang wajar, misalnya 5% per tahun untuk deposito atau 10% per tahun untuk reksa dana pendapatan tetap. Nah, apabila hasil investasi sudah mencapai nilai tersebut, maka sebaiknya hasil investasi diambil saja. Jangan serakah dan tergoda untuk menginvestasikan seluruh uang ke satu produk karena teriming-iming imbal hasil tinggi.
5. Tenang dan bijak dalam mengambil keputusan. Bila nilai investasi sedang turun, jangan panik! Tidak menggunakan emosi dalam mengambil keputusan investasi merupakan salah satu kunci sukses banyak investor dalam berinvestasi. Jika kamu tetap bimbang, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan terpercaya yang dapat membantu memberikan pandangan yang lebih bijak untuk pengambilan keputusan investasi.
Live a Beautiful Life! (wdl/wdl)