Mau Hidup Sejahtera? Berhematlah!

Mau Hidup Sejahtera? Berhematlah!

Agus Sudiyar Tanjung - detikFinance
Minggu, 13 Agu 2017 08:27 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Terbayangkan 22 tahun yang lalu saat masih menjadi karyawan pabrik di utara Jakarta. Tidak ada yang istimewa memang, namun itu memberikan spirit perubahan dalam hidup yang tak terlupakan sampai saat ini. Dengan berbekal ijazah SMK Akuntansi, seorang remaja mencoba mengadu nasib di Kota Metropolitan yang katanya menjanjikan terwujudnya berbagai impian.

Alhasil, setelah melamar kerja kesana-sini dapatlah pekerjaan di pabrik mesin bagian administrasi produksi. Dengan gaji standar UMR pada masa itu, hidup dilalui seperti air yang mengalir saja tanpa henti. Tanpa terpola apalagi terencana, yang penting gajian bisa cukup buat makan, cukup buat bayar kontrakan, cukup buat beli kebutuhan hidup sehari-hari sampai akhir bulan. Kalau cukup lho ya, tapi kalau tidak cukup? Ya mau tidak mau, suka tidak suka terpaksa mengajukan kas bon ke teman-teman, ntar akhir bulan baru dilunasi. Sehingga pada akhirnya gaji kita akan terus berkurang untuk menutupi utang. Nah lho, bagaimana kalau kondisi ini terus menerus kita jalani tanpa ada keinginan untuk berubah?

Fenomena di luar sana banyak sekali kita masih mendengar orang yang masih hidup dengan pola 'besar pasak dari pada tiang'. Mengapa ini terjadi? Salah satunya adalah gaya hidup yang boros. Sehingga terkadang penghasilannya tidak bisa menutupi pengeluaran-pengeluarannya. Faktor penyebab yang utama adalah kebiasaan, dan ada kalanya bahkan kebiasaan ini sudah menjadi tradisi turun temurun. Sehingga kita selalu berpikir hidup itu jalankan saja dari saat ke saat tanpa mengurusi masa depan, apalagi merencanakan masa depan yang jauh lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istilahnya, apa yang kita tanam sekarang ya sudah, itu yang dipanen besok dan dimakan lusanya. Tinggal besok kita menanam lagi, lagi dan lagi dan begitu seterusnya. Tanpa pernah memikirkan bagaimana caranya agar kita meningkatkan cara bercocok tanam yang baik agar panen lebih banyak dan menyimpan dalam lumbung yang besar untuk digunakan pada musim paceklik.

Kalau kita telusuri lebih dalam, masih banyak orang yang menghabiskan gaji atau penghasilannya hanya untuk biaya hidup saja. Belum banyak yang memikirkan untuk menabung apalagi investasi. Bisa dikatakan, panen sekarang ya habiskan buat makan sekarang. Hari esok ya urusan nanti sajalah. Sehingga semakin tinggi penghasilan seseorang, maka akan semakin tinggi juga pengeluarannya. Inilah yang dinamakan mengutamakan gaya hidup yang cenderung boros.

Padahal kalau kita sedikit berhemat, maka akan mendapatkan hasil yang lebih baik untuk masa depan kita. Contohnya begini saja, coba dari gaji/penghasilan kita, disisihkan setiap bulan 30% saja dan ditabung selama 10 bulan. Apa yang akan terjadi? Terbayangkan tidak, kalau nantinya kita memiliki simpanan yang setara dengan gaji selama 3 bulan. Misalnya gaji perbulan Rp 5.000.000 X 30% = Rp 1.500.000. Nah kalau ditabung selama 10 bulan, artinya nanti kita akan memiliki dana sebesar Rp 15.000.000 lumayankan?? Sama dengan 3 bulan gaji lho.

Apakah sampai saat ini sudah memiliki saldo rekening bank sampai sebesar itu? Ahaaa, kalau belum yuuk segera melakukan perubahan. Karena dengan adanya dana lebih seperti ini, kita akan bisa mewujudkan tujuan-tujuan finansial lainnya. Sampai pada akhirnya kita akan mampu berinvestasi untuk masa depan yang jauh lebih baik. Investasilah kuncinya….'menyimpan dalam lumbung yang besar untuk digunakan pada musim paceklik'. Saat kita memasuki usia pensiun dan sudah tidak produktif lagi, itulah yang dinamakan 'paceklik'. Namun kita tidak akan pernah khawatir, karena kita sudah menyimpan hasil panen kita dalam jumlah yang cukup, yaitu investasi.

So pasti untuk mendapatkan hasil seperti ini harus ada yang dikorbankan, salah satunya bagaimana kita bisa mengurangi gaya hidup. Caranya? Sampai dengan saat ini cara yang paling ampuh adalah dengan 'berhemat'. Karena dengan berhemat, kita bisa menyisihkan penghasilan untuk digunakan pada pos-pos pengeluaran yang lebih bermanfaat dan mempunyai hasil di masa depan. Mempersiapkan masa depan seharusnya dilakukan sedini mungkin, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari.

Terkadang memang sulit untuk memulai, namun harus segera dicoba dan berdisiplinlah dalam menjalankannya. Motivasikan diri bahwa dengan berhemat, kita akan mencapai tujuan-tujuan keuangan kita di masa depan. Ada beberapa tips yang bisa kita gunakan dalam hidup berhemat, di antaranya:
  1. Disiplinlah dalam menabung
  2. Prioritaskan kebutuhan bukan keinginan
  3. Pastikan pengeluaran selalu lebih kecil dari pendapatan
  4. Jagalah kondisi tubuh agar tetap sehat
  5. Bijaklah dalam berbelanja
  6. Membawa bekal dari rumah
  7. Pastikan selalu membeli produk investasi
  8. Terapkan pola hidup Go Green & sederhana
  9. Kalau berlibur, manfaatkan fasilitas berlibur murah
  10. Simpan uang receh dengan bijak
Banyak ya? Belum semua dan masih banyak lagi yang lain. Bila ingin tau lebih detil bisa belajar di workshop dan kelas yang kami rekomendasikan. Untuk di Jakarta akan ada kelas Basic Financial Planning info di sini, atau CPMM di sini, sementara untuk reksa dana Jakarta info bisa dibuka di sini berbarengan dengan di Yogya, Solo, dan Semarang (JogLoSemar / Jawa Tengah) bisa lihat info di sini dan di sini.

Dengan menerapkan beberapa tips di atas, kita akan merasakan perubahan dalam hidup. Minimal secara finansial gaji/pendapatkan kita akan lebih terarah dan terpola. Uang yang kita keluarkan juga akan digunakan untuk hal-hal yang memang perlu dan membawa hasil di kemudian hari.

Selamat berhemat, untuk masa depan yang jauh lebih baik. (wdl/wdl)

Hide Ads