Apa Bedanya Tabungan Pendidikan dan Asuransi Pendidikan?

Apa Bedanya Tabungan Pendidikan dan Asuransi Pendidikan?

Prita Hapsari Ghozie - detikFinance
Kamis, 19 Apr 2018 08:13 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Apakah Anda termasuk orang tua yang sedang mempersiapkan dana pendidikan anak? Apabila iya, mungkin Anda termasuk juga ke dalam masyarakat yang mendapatkan penawaran tabungan serta asuransi pendidikan.

Terkadang, kurang paham atas sebuah penawaran dapat membuat Anda salah dalam memilih produk keuangan. Berikut ini adalah penjelasan tentang tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan:

1. Pahami struktur produknya
Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya berdurasi 2 tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orang tua meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung.

2. Pahami potensi keuntungannya
Untuk tabungan pendidikan, maka saldo dana yang terhimpun akan menjadi dana yang ditarik di akhir periode. Tingkat imbal hasil yang ditawarkan biasanya setara dengan deposito.

Sedangkan, untuk asuransi pendidikan, maka dari iuran premi yang terhimpun dalam pundi nilai tunai, perusahaan asuransi akan mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk SMA, dan masuk universitas.


Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada. Tingkat imbal hasil yang ditawarkan biasanya sedikit di atas deposito.

3. Kebutuhan tujuan dana pendidikan
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAP Finance, rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia bisa mencapai 10-15% per tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda hanya menyiapkan dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di tabungan pendidikan yang hanya memberikan hasil setara deposito per tahun dan juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi.

Tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan sangat sesuai untuk membantu Anda mempersiapkan biaya sekolah hingga jangka waktu 5 tahun ke depan. Selebihnya, Anda mungkin lebih membutuhkan produk investasi agar dapat mengalahkan tingkat inflasi pendidikan. Live a Beautiful Life!

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads