Cerdas Mengelola Keuangan untuk Freelancer (1)

Cerdas Mengelola Keuangan untuk Freelancer (1)

Stanley Christian - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Rabu, 11 Jul 2018 06:20 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Bagi kita yang sering menghabiskan waktu untuk pergi ke coffee shop sembari duduk santai, meminum kopi kesukaan disertai dengan snack ringan, baik hangout bersenda gurau dengan teman-teman atau browsing di laptop, tentu kita menyadari bahwa banyak orang-orang yang datang ke coffee shop untuk memesan minuman lalu membuka laptop dan browsing hingga berjam-jam seperti layaknya para pekerja kantoran. Bila kita cermati, orang-orang ini besr kemungkinan berprofesi sebagai freelancer.

Apa itu freelancer? Freelancer merupakan pekerja lepas yang tidak terikat dalam satu pekerjaan atau satu perusahaan, umumnya menjual jasa secara perorangan, seperti fotografer, konsultan, MC, desainer, dan lain-lain. Menjadi freelancer memiliki keunggulan dan kerugian.

Banyak sekali orang yang memilih menjadi freelancer karena keunggulannya tapi tidak memperhitungkan kerugiannya. Misalnya memiliki waktu yang fleksibel merupakan keunggulan dari seorang freelancer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena anda tidak terikat pada suatu perusahaan menyebabkan anda bisa bekerja kapan saja dan di mana saja yang anda suka bahkan anda bisa bekerja dari rumah sendiri atau tempat nyaman seperti coffee shop. Namun perlu kita garisbawahi bersama, bekerja di coffee shop tentu memerlukan budget yang tidak sedikit karena 1 gelas kopi bisa seharga Rp 50.000, sehingga bisa jadi ini adalah potensi pengeluaran yang besar.

Memang coffee shop menjadi tempat yang strategis untuk meeting kecil atau bertemu klien, maka kita pun harus cerdas dalam mengelola keuangan agar pundi-pundi yang didapatkan tidak mengalir begitu saja, seperti di bawah ini.

Mengatur Cashflow
Penghasilan seorang freelancer tidak terbatas, karena semua bergantung pada project atau pekerjaan yang bisa dikerjakan setiap bulan. Namun bila penghasilan yang tidak terbatas ini, tidak dikelola dengan baik dan benar justru akan berdampak negatif pada keuangan anda.

Penghasilan yang didapat tidak menentu nominalnya dan waktunya, namun pengeluaran bulanan selalu ada dan biasanya terjadwal. Maka seorang freelancer harus cerdas dalam mengelola keuangan.

Cara mengatur cashflow seorang freelancer adalah terlebih dahulu mencatat pengeluaran rutin setiap bulan, serta mencatat pemasukan rata-rata setiap bulan. Dengan demikian anda dapat membuat perkiraan biaya hidup untuk beberapa bulan ke depan.

Memang terdengar klise dan tidak mudah untuk dilakukan, tetapi dengan memiliki strategi seperti ini, jauh lebih baik daripada anda tidak membuat apa-apa sama sekali bukan. Sangat penting untuk mencatat pengeluaran anda setiap bulannya, agar anda juga bisa detail untuk menyiapkan anggaran atau membuat alokasi untuk pos-pos kebutuhan tersebut.

Dari pengeluaran yang sudah anda catat dengan baik setiap bulannya, selanjutnya anda juga perlu memahami pola penghasilan anda yang tidak menentu tersebut, mulai dari nominal yang tidak menentu hingga kapan anda mendapatkan bayarannya.


Menjadi tantangan tersendiri bagi seorang freelancer karena mendapatkan penghasilan yang naik turun, bahkan bisa jadi tidak ada penghasilan di bulan tertentu karena tertunda pembayaran dari klien. Maka dengan mencatat pemasukan, anda dapat membuat perkiraan rata-rata pemasukan setiap bulan, sama seperti mencatat pengeluaran.

Tentu sebagai seorang freelancer anda harus rutin untuk melakukan networking, promosi dan bentuk lainnya agar selalu ada project setiap bulannya dan meningkatkan penghasilan anda.

Hindari Konsumtif
Sebagai seorang freelancer, anda akan memiliki pos pengeluaran tertentu seperti makan di restoran dengan calon klien, mungkin juga untuk entertaint klien. Anda harus cerdas dalam kondisi seperti ini, apalagi bila masih kondisi calon klien, yang berarti belum tentu menjadi klien dan project-nya berjalan.

Bisa-bisa ini menjadi pengeluaran yang konsumtif dan anda tidak menyadari hal-hal seperti ini. tentu lebih baik anggaran konsumtif tadi, bisa untuk kebutuhan pokok anda.

Kunci utama dan penting bagi seorang freelancer adalah mengatur cash flow uang dengan baik dan benar, mengapa karena cash flow freelancer tidak rutin dan tisa diprediksi. Itulah sebabnya anda wajib menguasai ilmu bagaimana mengelola cash flow bulanan yang baik dan benar.

Hal ini yang bisa dipelajari dari kelas dan workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia https://ow.ly/NbPy30gC3Dy atau tim AAM & Associates http://ow.ly/pxId30gC3BB.

Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan info http://bit.ly/CPM0718 dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksa dana, info http://bit.ly/WRD0718.


Selain itu karena banyak orang merasa salah beli asuransi maka kita adakan juga workshop tentang asuransi info http://bit.ly/ASJI0718 dan akan ada workshop cara berkomunikasi dan menjual dengan baik, info http://bit.ly/NLP0718.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning di July ini info http://bit.ly/BFP0718, dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Agustus info http://bit.ly/INFP0818 dan http://bit.ly/ADFP0818.

Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com. Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami 'Seputar Keuangan' atau klik t.me/seputarkeuangan.

Dalam artikel berikutnya akan dibahas dana darurat, asuransi dan investasi bagi anda seorang freelancer karena mempunyai pendekatan yang berbeda dibandingkan anda yang berpenghasilan tetap. (ang/ang)

Hide Ads