Kalimat ini saya copy dari kalimat pembuka artikel sebelumnya dari 3 seri artikel tentang kebohongan financial yang sering terjadi di dalam sebuah keluarga.
Kalau sebelumnya sudah dibahas kebohongan pendapatan dan kebohongan tentang kepemilikan utang, maka dalam artikel ini kita akan bahas kebohongan-kebohongan lainnya. Apakah itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebohongan ini biasanya dilakukan karena khawatir akan dimarahi pasangannya jika mengetahui bahwa harga barang yang dibeli relatif mahal. Kejadian ini sempat viral beberapa waktu yang lalu.
Contoh, seorang suami mengatakan harga helm yang dibelinya Rp 500 ribu, padahal sebenarnya dia beli dengan harga Rp 1 juta. Walhasil ketika ada teman si istri menawar helm tersebut dengan harga Rp 600 ribu, dijual lah helm tersebut karena berpikir sudah untung Rp 100 ribu. Kisah akhirnya si suami hanya bisa gigit jari.
Nah, masih mau bohong soal harga lagi?
BOHONG JUMLAH TAGIHAN
Berawal dari bohong harga bisa merembet dalam bohong terhadap jumlah tagihan. Misalkan saja pembelian dilakukan dengan menggunakan kartu kredit, bermaksud baik untuk menghidari pasangan serangan jantung melihat tagihan, dann merasa yakin mampu melunasi saat jatuh tempo, maka pasangan berbohong.
Tagihan jatuh tempo Rp 10 juta, disampaikan Rp 5 juta, dilengkapi dengan tidak diberi akses untuk melihat lembar tagihan.
Bohong sebaliknya adalah memperbesar jumlah tagihan. Bermaksud menyimpan selisihnya untuk membeli barang impian, atau melakukan hal lain jika sudah terkumpul, tak jarang pasangan berbohong soal jumlah tagihan bulanan.
Ada pasangan yang merasa sakit hati dibohongi, namun ada pula pasangan yang merasa senang, karena dia sendiri tidak bisa menyimpan.
Apapun alasannya kenali pasangan Anda, terutama tipe keuangannya apakah shopper, big spender, dll, agar bohong tidak menjadi bumerang dalam pernikahan.
BOHONG KEPEMILIKAN ASSET LAIN
Pasangan berbohong tentang kepemilikan aset lain, seperti rekening bank, simpanan uang tunai, logam mulia, rumah, tanah.
Pernah menemui kejadian lucu akan hal ini, terungkap dari rutinitas pembayaran tagihan listrik. Saking sudah hafalnya petugas dengan para pelanggan, hari itu, ia bertanya kepada salah satu pelanggan.
Petugas: "Tumben yang bayar Ibu, biasanya Bapak bu?"
Pelanggan: " Iya Mba, itu bapak nunggu di parkiran."
Petugas: " Ini satu saja bu yang dibayar? Biasanya bapak bayar dengan rumah satunya?"
Pelanggan nampak bingung
Pelanggan : "Rumah satunya?"
Petugas menyebutkan alamat rumah satunya yang biasa dibayar tagihannya oleh si bapak. Terlihat muka si ibu pelanggan merah menahan amarah, dan bergegas setengah berlari menuju parkiran.
Adegan selanjutnya adalah pertengkaran sepasang suami istri, karena saat itu terungkap juga, bahwa selain si bapak memiliki rumah lain tanpa sepengetahuan istrinya, juga terungkap rumah tersebut dihuni oleh istri kedua.
Kebohongan finansial dan kebohongan pernikahan dilakukan bersama-sama. Lengkap sudah. Baiknya jika berniat dan memenuhi syarat untuk menikah lagi disampaikan kepada pasangan, karena sebaik apapun menyembunyikan, akan berakhir dengan ketahuan dan sakit hati dari pasangan, yang akan menghilangkan keberkahan sebuah pernikahan.
Supaya tidak kena bohong pasangan sebaiknya anda belajar tentang pengaturan keuangan dan investasi yang benar deh. Ikuti kelas dan workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia https://ow.ly/NbPy30gC3Dy atau tim AAM & Associates http://ow.ly/pxId30gC3BB.
Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan info http://bit.ly/CPM0718 dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksa Dana, info http://bit.ly/WRD0718.
Selain itu, atas permintaan banyak orang maka kami juga mengadakan workshop 1 hari tentang Property cara memilih dan berbisnis sewa-sewaan property, info bit.ly/PROP0818.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning di July ini info http://bit.ly/BFP0718, dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Agustus info http://bit.ly/INFP0818 dan http://bit.ly/ADFP0818.
Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com. Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik t.me/seputarkeuangan.
Sudah selesai? Ternyata belum. Masih ada 1 kebohongan lainnya yang sebenarnya kita tidak perlu berbohong selama sudah dibicarakan sebelumnya secara baik-baik sehingga pasangan anda bisa menerimanya.
Apakah itu? Ikuti di artikel berikutnya ya.
Baca juga: Keuangan Keluarga, Peran Siapa? (2) |
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. (ang/ang)