Dibandingkan scalping, strategi ini sedikit lebih santai. Tidak harus nungguin layar monitor berjam-jam.
Profit yang didapat oleh swing trader berkisar 5-20% dalam beberapa hari. Angka ini (20%) juga termasuk besar. Terutama jika didapat dari saham-saham yang cukup volatile.
Dalam straetgi swing trading, trader sangat mengandalkan formasi candle jangka pendek. Sama halnya seorang scalper, seorang swing trader juga perlu menyediakan level stop loss /
proteksi.
Apa kelebihan strategi ini? Fun. Ya strategi ini masih memberikan sensasi fun dalam jangka pendek, namun tidak sebombastis strategi scalping. Strategi ini seringkali juga masih menghipnotis trader untuk jadi addictive, namun efek psikologisnya tidak sebesar scalper.
Jadi, kalau dinilai secara risiko, strategi ini lebih minim risiko dibandingkan scalping. Strategi ini lebih cocok untuk diterapkan di saham daripada di Forex.
Kekurangannya? yah... sekali lagi... yang namanya trading, buat bisnis, bukan sekedar buat senang-senang. Faktor fun, fear, and greed masih jadi tantangan buat para swing trader ini.
Selain itu, untuk strategi swing trading (apalagi scalping), level risk to reward ratio (raasio pembatasan risiko dibandingkan rasio keuntungan), tidak sepadan.
Seringkali kalau angka proteksi kita buat kecil, cepat tersentuh dan harga mental lagi.
Tapi kalau dibesarkan level proteksinya, supaya tidak mudah tersentuh, maka perbandingannya risiko akan lebih besar dibanding keuntungan. Demikian pula halnya swing trader... seperti scalper.. masih rawan dengan biaya komisi yang berulang, sehingga bisa menjadi lebih besar / terakumulasi.
Coba Anda perhatikan data berikut ini :
![]() |
Ini adalah contoh transaksi swing trading /scalpinh dengan uang Rp 10 juta, dalam 21 transaksi. Swing Trader ini berhasil 12 kali untung dan 9 kali rugi dalam tradingnya. Dari hal ini kita bisa menghitung win ratenya sebesar 57,14%, bahkan ketika dihitung dalam 21 transaksi ini sebenarnya bisa mendapatkan profit sebesar 750.000 rupiah. Namun, akibat terlalu sering melakukan transaksi. Fee transaksi ini dihitung dengan 0.5%.
Lalu bagaimana hasil terakhirnya? Ketika modal 10 juta rupiah, ditambahkan profit 750.000 lalu dikurangi dengan fee transaksi 1.057.750, maka ia malah mengalami kerugian sebesar 303.750. Inilah faktanya, jika trader terlalu sering trading yang mengincar profit kecil tanpa memperhitungkan fee transaksi.
Kalau begitu bagaimana caranya supaya trading untung besar , komisi kecil, dan tetap bisa menikmati hidup? Dan bagaimana caranya supaya meskipun kita sering stop loss tapi tetap untung?
Ayo kita belajar strategi yang berikutnya.