Cerai dan Imbasnya ke Keuangan Anda (2)

Cerai dan Imbasnya ke Keuangan Anda (2)

Aidil Akbar Madjid - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Senin, 08 Okt 2018 06:58 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Ada idiom yang mengatakan "uang tidak ada saudaranya" alias sesama saudara kandung saja bisa berkelahi hanya gara-gara uang. Hal ini sering terjadi ketika kita membicarakan perencanaan waris.

Nah, kali ini saya tambahkan lagi "uang itu tidak kenal mantannya", alias bila anda bercerai dan "mantan istri" (dalam hal ini spesifik saya bicara wanita karena yang paling sering dirugikan dari sisi keuangan dalam perceraian adalah pihak wanita), maka siap-siap anda akan terkaget dan surprise tidak punya uang atau tidak menerima uang.

Berharap Pada Tunjangan Anak
Oke sebagai mantan istri anda memang berhak untuk menerima tunjangan anak. Di luar negeri bahkan ada juga tunjangan mantan istri yang dikenal dengan Alimony, sementara tunjangan anak disebut dengan child support.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di luar negeri tunjangan mantan istri secara otomatis akan berhenti ketika anda (mantan istri) menikah lagi dengan orang lain, sementara tunjangan anak berjalan terus sampai dengan anak usia 18 tahun.

Di Indonesia tidak berlaku tunjangan kepada mantan istri. Bahkan banyak sekali mantan suami yang tidak mengirimkan tunjangan anak kepada mantan istri mereka. Oleh sebab itu sebaiknya anda tidak berharap pada tunjangan anak ini untuk membantu penghidupan anda pasca perceraian.

Berharap Mendapatkan Rumah
Dalam pernikahan anda membeli aset rumah secara bersama, lalu anda kemudian mengharapkan rumah tersebut akan diberikan kepada anda pasca perceraian? Nanti dulu.

Anda belum tentu mendapatkan hak anda atas rumah tersebut, apalagi bila rumah tersebut masih mencicil. Bisa jadi malah anda yang harus membayar cicilan seperti poin nomor 1 di atas.

Atau ada juga pasangan (mantan suami) yang mengatakan bahwa rumah tersebut akan diberikan tapi kepada anak sebagai tunjangan sekaligus warisnya, maka rumah tersebut hanya bisa anda tempati saja tanpa punya kuasa untuk menjualnya.

Sementara untuk kehidupan bulanan anda tidak akan mendapatkan tunjangan anak lagi karena sudah diperhitungkan dari rumah yang diberikan tersebut.

Asuransi Keluarga
Anda pihak wanita mungkin lupa, ketika kemarin dengan status menikah ke suami anda yang bekerja maka segala kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan, sakit dan lain sebagainya akan dilindungi oleh asuransi dari kantor tempat suami anda bekerja.

Nah, ketika anda berpisah maka secara otomatis anda dan anak anda sudah tidak berhak lagi terhadap asuransi kantor suami.

Suka tidak suka, mau tidak mau anda harus mempersiapkan asuransi sendiri bagi diri anda dan anak-anak anda ketika sudah berpisah dengan mantan suami. Asuransi ini bisa anda dapatkan dari kantor baru tempat anda bekerja.

Pastikan asuransi dari kantor baru tersebut juga melindungi anda dan anak-anak anda. Apabila anda baru mulai bekerja di posisi yang tidak terlalu tinggi, kemungkinan besar benefit asuransi yang akan diberikan kepada anda juga tidak terlalu besar, atau bahkan belum tentu melindungi anak-anak anda juga.

Bila hal ini terjadi maka anda harus persiapkan diri dengan membeli asuransi tambahan untuk anda dan anak-anak anda.

Biaya Perceraian
Meskipun secara aturan sudah ditentukan bahwa biaya perceraian baik secara agama di pengadilan agama maupun dipengadilan negeri, tapi anda juga harus mempersiapkan biaya-biaya lainnya terutama bila anda menggunakan jasa konsultan hukum.

Tidak ada patokan besaran biaya tersebut sehingga agak sulit untuk menduganya. Itulah sebabnya anda harus banyak bertanya ke konsultan hukum dan melalukan perbandingan biaya dengan layanan jasa yang diberikan. Jangan sampai anda sedang dalam kesulitan bertambah sulit dengan biaya-biaya lain yang mahal ini.

Penyesuaian Biaya Hidup Baru
Anda biasa dengan hidup berkecukupan ketika anda masih menikah sebelumnya. Ketika anda bercerai maka kondisi berubah dan bisa dipastikan secara finansial juga akan berubah. Anda dan anak anda harus bisa bersiap untuk menurunkan gaya hidup anda dan menyesuaikan dengan kondisi keuangan baru anda.

Anda dan anak anda juga harus siap menyesuaikan dengan gaya hidup baru. Salah satu cara adalah dengan kembali tinggal bersama orang tua anda sehingga ada beberapa biaya yang bisa dihemat atau ditanggung bersama.

Anda juga bisa mempertimbangkan apakah harus memindahkan sekolah anak anda. Biaya lainnya yang tidak dibutuhkan dan belum penting juga harus dihentikan.

Kaget kan, ternyata banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum bercerai, terutama yang berhubungan dengan keuangan. Dan akan lebih baik lagi bila anda juga belajar untuk cara mengatur keuangan dan investasi.


Belajarnya ke mana? Bisa mengikuti workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksadana. Ada juga workshop khusus tentang Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.

Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)

Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. (ang/ang)

Hide Ads