Tapi, meski demikian, tentu pengelolaannya harus dijalankan dengan baik, ini agar utang tak menumpuk dan malahan menjadi predator untuk bisnis yang sedang berjalan.
Salah satu yang menjadi masalah dalam berutang adalah ketika pihak yang mendapatkan pinjaman terlena dengan kucuran dana segar lalu lupa bahwa asal dari dana tersebut adalah utang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa saja? Berikut ini adalah ulasannya.
Baca juga: 4 Tips Jadi Smart Buyer, Nggak Susah Kok |
Mengelola utang bisa dilakukan dengan beragam cara. Bila dirangkum 3 kita ini jadi langkah yang banyak dilakukan perusahaan di mana saat dalam kondisi berutang. Simak satu-persatu kiatnya.
1. Kenali Jenis Utang, Jangka Pendek atau Jangka Panjang
Bila dilihat dari masa pelunasannya, utang terbagi dua yaitu jangka pendek dan panjang. Utang jangka pendek bisa dijalankan bila perusahaan sedang merugi namun sumber keuangan penganti utang yang diambil sudah tersedia hanya belum bisa dicairkan.
Sementara untuk utang jangka panjang, ini biasa diambil bila memang situasi keuangan perusahaan tak memungkinkan untuk tumbuh dan perlu tambahan suntikan dana segar dalam rentang waktu yang cukup lama biasanya di atas 1 tahunan. Kenali jenis utang di mana menjadi tanggungan, selanjutnya buat keputusan berdasar jenis utang yang ada.
2. Lakukan Penghitungan Utang Keseluruhan
Terkadang pada suatu waktu, utang menumpuk menjadi sangat banyak. Banyak terjadi untuk bisnis diakibatkan karena keteledoran saat mengambil utang dan tak segera melakukan penghitungan secara keseluruhan utang yang jadi tanggungan. Akibatnya, audit keuangan menjadi terlambat dan keputusan sering salah arah.
3. Ambil Utang Sesuai Kebutuhan Saja
Ini menjadi poin terpenting meski berada dalam kiat yang terakhir. Karena keputusan untuk berutang sangat riskan. Jadi ada baiknya mengambil jumlah dana utangan yang sesuai dengan kebutuhan sebagaimana perencanaan pertumbuhan hingga keuangan perusahaan dapat kembali sehat.
4. Siapkan cadangan
Bisnis tidak menjamin penghasilan pasti, kesalahan seorang pebisnis adalah meremehkan angsuran yang nilainya kecil padahal bisa mengganggu bisnis secara keseluruhan. Jadi siapkan cadangan cicilan minimal 6 bulan yang fungsinya sebagai bemper saat bisnis sedang sulit.
5. Lengkapi Proteksi
Hal sederhana yang diabaikan oleh pengusaha adalah proteksi atau asuransi. Memang bukan utangnya yang diasuransikan, namun bisnis Anda harus diasuransikan. Walaupun utang berbeda dengan bisnis, namun kelancaran bisnis akan membantu melancarkan penyelesaian utang. Jadi proteksi bisnis Anda dari risiko yang mungkin terjadi.
Baca juga: Seberapa Besar Risiko Pensiun Anda? |
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. (ang/ang)