Tapi sebenarnya selama masih memiliki pemasukan rutin, Ibadah Haji bisa dilakukan semua kaum Muslim. Asalkan punya strategi pengelolaan keuangan yang baik dan sabar menabung.
Perencana Keuangan dari ZAP Finance Prita Hapsari Ghozie menyarankan, untuk menyisihkan sekitar 10% dari total gaji untuk biaya pendaftaran awal Ibadah Haji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ada penghasilan tambahan segera sisihkan juga," ujarnya saat dihubungi detikFinance, Sabtu (9/2/2019).
Menurutnya strategi keuangan itu bisa dilakukan dengan gaji sebesar Rp 3 juta sekalipun. Walaupun semakin besar pemasukan bulanan maka akan semakin cepat terkumpulnya biaya haji.
"Bicara jangka waktu tergantung besaran uang memang," tambahnya.
Jika dengan gaji Rp 3 juta maka jumlah uang yang disisihkan Rp 300 ribu per bulan. Dengan biaya pendaftaran nomor kuota haji sebesar Rp 25 juta maka uang akan terkumpul dalam waktu 7 tahun.
"Untuk daftar awal sudah bertahun-tahun nominalnya Rp 25 juta kok," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan pemerintah bersama DPR telah menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2019/1440 Hijriah. Disepakati tahun ini jemaah haji akan membayar biaya operasional rata-rata Rp 35.235.602. Rata-rata biaya operasional Ibadah Haji tidak berbeda dari tahun sebelumnya.
"Rp 35 juta itu ONH yaitu total biaya. Nah Rp 25 juta itu BPIH pertama untuk dapat nomor porsi," tutup Prita.