4 Hal yang Membuat Keuangan Bulanan Berantakan (3)

4 Hal yang Membuat Keuangan Bulanan Berantakan (3)

Bareyn Mochaddin - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Kamis, 28 Mar 2019 08:00 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Diskusi di artikel terakhir kita membahas tentang utang, apakah utang itu baik atau buruk? Bila tidak dikelola dengan baik, utang akan menjadi sebuah masalah besar bagi anda.

Apalagi, utang yang anda ambil adalah utang yang bersifat konsumtif. Utang jenis ini adalah utang yang sangat mudah untuk cair, tanpa jaminan, namun membebankan bunga yang cukup besar.

Sehingga, ketika Anda mengambil utang ini dan ingin membayarnya di bulan depan, Anda akan membayar pokok pinjaman dan juga bunga atas pinjaman yang telah anda ambil. Ingat, bila bunganya cukup besar, tentu ini akan membebani cashflow bulanan Anda di bulan depan. Bayangkan, cicilannya sudah besar, belum lagi ditambah dengan bunga-nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak aneh, bila akhirnya Anda akan kesulitan untuk melunasi utang karena setelah dijumlahkan, nominal dari pokok dan bunganya cukup besar. Tapi bila Anda lunasi, maka Anda akan kesulitan dana untuk menutupi biaya bulanan dan akhirnya anda terpaksa untuk berutang lagi.

Maka, ketika Anda ingin mengambil utang, selalu tanya diri anda: Apakah anda siap membayar cicilannya? Siap dengan bunga dan denda dari utangnya? Jangan sampai, kejadian-kejadian karena terbebani oleh utang seperti didatangi debt collector, kehilangan aset, dan sampai dengan kehilangan harapan terjadi kepada Anda.

Tidak Punya Tujuan Keuangan
Setiap tujuan keuangan pastinya membutuhkan sejumlah dana untuk diwujudkan. Makanya, bila seseorang memiliki tujuan keuangan, orang tersebut akan bersemangat untuk berhemat. Contohnya, bila seseorang ingin memiliki gadget baru, maka dia akan memiliki kemauan untuk menabung dan mengumpulkan uang demi mencapai tujuannya tersebut.

Berbeda dengan orang yang tidak (atau belum) memiliki tujuan keuangan. Orang yang seperti ini biasanya tidak memiliki motivasi dalam mengumpulkan uang, apalagi berinvestasi. Sehingga uang yang telah dikumpulkan akan habis begitu saja untuk sesuatu yang sifatnya konsumtif.

Oleh karenanya, penting bagi anda untuk memiliki tujuan keuangan. Karena bisa jadi, anda bisa mengelola keuangan bulanan, dan juga anda bisa menolak untuk mengambil utang yang sifatnya konsumtif tetapi kondisi keuangan anda masih berantakan hanya karena anda tidak memiliki tujuan keuangan.

Namun demikian, membuat sebuah tujuan keuangan tidak sesederhana memimpikannya saja. Setelah anda menentukan apa tujuan keuangan anda, anda perlu persiapan, rencana dan anda juga perlu sebuah strategi untuk mencapai semua tujuan keuangan anda.


Strategi itu bisa dipelajari dan dipersiapkan melalui pembahasan d kelas atau workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksadana. Ada juga workshop khusus tentang Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.

Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)

Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.

Ingat, Tanpa sebuah persiapan matang, tanpa adanya rencana, dan tanpa memikirkan strategi yang bisa mengurangi risiko serta menampung semua peluang, tentunya mencapai tujuan keuangan yang anda impi-impikan hanya akan menjadi sebuah mimpi saja, bukan?

Chao!


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. (ang/ang)

Hide Ads