Boba Factor: Menggiurkan, Tapi Bisa Menghancurkan (1)

Boba Factor: Menggiurkan, Tapi Bisa Menghancurkan (1)

Baratadewa Sakti Perdana - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Rabu, 18 Sep 2019 06:13 WIB
Halaman ke 1 dari 2
1.

Boba Factor: Menggiurkan, Tapi Bisa Menghancurkan (1)

Boba Factor: Menggiurkan, Tapi Bisa Menghancurkan (1)
Foto: Istimewa
Jakarta - Apakah anda familiar dengan istilah boba factor? Saya yakin belum. Karena istilah ini memang benar-benar baru saya munculkan, bahkan sepertinya baru pertama kalinya ada di dunia.

Namun jika yang ditanyakan adalah boba drink, maka saya optimis anda akan teringat bahwa boba drink ini adalah nama beken dari bubble tea, yaitu minuman teh yang dipadukan dengan berbagai macam bahan lainnya seperti susu, gula serta bola-bola tapioka dengan topping tambahannya yang kini sedang disenangi generasi milenial di seluruh dunia.

Lantas, apa itu boba factor? Baiklah kita coba mengingat sebentar, apakah anda pernah mengalami peristiwa transaksi keuangan yang pada awalnya merasa sangat optimis alias pede namun kemudian seiring perjalanan waktu alih alih sesuai harapan, namun keuangan anda justru menjadi bermasalah dan semakin tak terkendali, pernah?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk penjelasan lebih rinci, kita akan kupas apa itu boba factor dan hubungannya boba factor dengan keuangan. Definisi boba factor menurut saya adalah pembelanjaan pada suatu hal yang kelihatannya akan memberi manfaat yang besar, mudah dan cepat, sehingga keinginan akan semakin dekat terealisasi.

Namun karena tak hati-hati dan tanpa perhitungan yang matang sebelumnya, pada saat menyadarinya justru telah terjebak pada situasi yang semakin sulit, hingga akhirnya terperangkap pada permasalahan yang tak berujung.

Latar belakang munculnya definisi ini sebenarnya karena merujuk kepada permasalahan-permasalahan serius pada kesehatan seseorang yang timbul akibat tak hati-hati dalam mengkonsumsi minuman bubble tea.

Bahaya yang ditimbulkan akibat tidak hati-hati dalam mengkonsumsi minuman ini antara lain adalah terjadinya sembelit, naiknya kolesterol jahat, menurunnya daya ingat, serta kadar gula dan kalori yang tinggi yang kemudian akan meningkatkan resiko penyakit diabetes, stroke dan jantung, bahkan beberapa waktu belakangan ini menjadi penyebab kematian pada seorang remaja karena tersedak oleh butiran tapioka yang masuk ke trakea tenggorokan hingga akhirnya menutup jalur oksigen dan menyebabkannya tak bisa bernafas.

Seseorang yang mulai terpengaruh boba factor, pada awalnya sering tak menyadari berapa besar resiko yang akan dihadapi setelah transaksi terjadi. Padahal jika kita memikirkannya lebih dalam dan mengubah kebiasaan agar tidak lagi ceroboh serta asal-asalan saat memutuskan membeli suatu hal, insya Allah kita dapat mengubah masa depan kita. Oleh karena itu, saya akan mengupas hal-hal apa saja yang menjadi pemicu boba factor pada kebanyakan orang.
Klik untuk halaman berikutnya
Investasi skema Ponzi merupakan kegiatan yang mengumpulkan dana masyarakat dengan janji bayaran keuntungan yang tinggi, jauh melebihi keuntungan investasi normal dan terjadi hanya dalam waktu yang singkat.

Bisnis bodong ponzi biasanya dijalankan dengan merekrut member -member baru sehingga ada uang yang tetap mengalir masuk. Uang tersebut sebenarnya tidak diputar dalam bisnis atau investasi tertentu, melainkan menjadi modal untuk membayar member yang telah mendaftar lebih dahulu.

Ponzi adalah bisnis "merampok si B untuk membayar si A," semata-mata hanyalah urusan setor -menyetor uang, sehingga ada juga yang menyebutnya dengan istilah arisan berantai. Karena uang tidaklah diputar dalam bisnis untuk menghasilkan keuntungan, sehingga suatu saat bisnis ini akan 'kehabisan duit' bila pendaftar yang masuk tidak lagi cukup untuk membayar member-member terdahulu.

Di saat itulah bisnis ponzi goyang, dan akhirnya hancur. Ketika bisnis skema ponzi ini mulai goyang, biasanya pengelola Investasi skema ponzi akan berkelit dengan mengatakan bisnis sedang dalam penataan ulang, lalu meminta member lama untuk menyetor uang lagi agar mereka bisa merekrut lebih banyak member, padahal mereka pun pada akhirnya nanti akan menjadi korban.

Nah agar tidak tertipu skema Ponzi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan dengan mengikuti kelas dan workshop yang ada di sini. Apabila ingin mencoba sendiri secara berlahan anda bisa menghitung anda bisa gunakan aplikasi berhitung dan keuangan tanpa biaya alias gratis dengan unduh di sini.

Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.

Hide Ads