Hemat vs Pelit, Anda yang Mana? (2)

Hemat vs Pelit, Anda yang Mana? (2)

Aidil Akbar Madjid - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Kamis, 26 Sep 2019 06:12 WIB
1.

Hemat vs Pelit, Anda yang Mana? (2)

Hemat vs Pelit, Anda yang Mana? (2)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Hemat atau pelit? Kamu sebenarnya masuk ke dalam kategori yang mana sih? Banyak orang yang tidak tahu dan tidak paham di mana letak perbedaan antara hemat dan pelit.

Ketika seseorang memilih untuk tidak membelanjakan uangnya, serta merta banyak orang mencap orang tersebut pelit. Padahal tidak demikian.

Nah, di artikel sebelumnya sudah diberikan 3 contoh hemat. Di artikel ini akan diberikan beberapa contoh lain yang semakin tipis batasan antara pelit dengan hemat. Apa sajakah itu?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klik selanjutnya untuk halaman berikutnya
Dalam banyak kasus membeli barang bekas (second hand) termasuk ke dalam kategori hemat, bukan ke dalam pelit. Barang bekas tersebut diutamakan barang yang menggunakan teknologi yang cepat bergantinya.

Beberapa contoh barang yang masuk ke dalam kategori hemat dibeli bekas daripada baru misalnya mobil, handphone dan laptop. Barang-barang ini ketika keluar dari toko rata-rata harganya akan drop antara 15-20%, kecuali barang-barang dengan merek favorit.

Itulah sebabnya akan lebih menguntungkan bila anda membelinya bekas daripada baru. Apalagi bila bekasnya baru dipakai sebentar.

Zaman dulu orang berfikir bahwa membeli pakaian bekas adalah pelit. Mengapa? Karena pakaian identik menempel di kulit sehingga orang cenderung tidak ingin menggunakan lagi.

Padahal yang namanya barang bekas ya pasti pernah menempel ke pengguna sebelumnya. Untuk pakaian bekas kasusnya mungkin bisa dipilah-pilah.

Apabila anda membeli pakaian bekas artis (biasanya baju pesta atau baju manggung) yang kemungkinan baru dipakai 1-2 kali saja untuk manggung atau pergi, maka anda bisa mendapatkan pakaian bagus dengan harga yang relatif miring. Kondisi seperti ini masuk ke dalam kategori hemat.


Ketika kita berbelanja kebutuhan bulanan di supermarket, kita kerap sekali melihat barang-barang tanpa merek atau menggunakan merek dari toko tersebut. Harga barang yang menggunakan merek tersebut biasanya lebih murah daripada barang sejenis dengan merek ternama.

Bila anda perhatikan, banyak dari barang tersebut sebenarnya produk yang dibuat dari pabrikan yang memproduksi barang dengan merek yang sudah lebih terkenal. Sehingga secara kualitas hampir sama.

Untuk beberapa jenis barang, membeli merek toko termasuk kategori hemat, bukan pelit. Contoh barang yang bisa dibeli adalah tisu, tisu kamar mandi, sabun cuci tangan, sabun cuci piring dan lain-lain.

Sementara untuk jenis makanan atau minuman seperti susu, biasanya ada formula atau ramuan khusus yang membedakannya, sehingga dalam hal ini selerah lah yang membuat orang memilih untuk membeli barang bermerek tertentu.

Berbelanja pun anda harus buat dulu daftar belanjaan agar tidak menjadi boros ketika pergi berbelanja. Untuk buat catatan belanja dan pengeluaran bulanan anda bisa menggunakan aplikasi pencatatan gratis, salah satunya yang kami rekomendasikan bisa diunduh di sini.

Selain itu anda juga bisa mengikuti kelas dan workshop, infonya bisa anda dapatkan dari aplikasi tersebut di atas atau anda bisa cek di sini.

Untuk urusan hemat sudah kita bahas semua di dua artikel ini dan sebelumnya, lalu bagaimana dengan pelit? Tunggu di artikel berikutnya ya.

Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.

Hide Ads