Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya menjelaskan untuk memeriksa kesehatan keuangan bisa diawali dengan merekapitulasi utang.
"Pisahkan utang produktif dan utang konsumtif. Fokuskan terlebih dahulu untuk membebaskan diri dari utang konsumtif," kata Ivan dalam siaran pers, Sabtu (11/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Utang konsumtif biasanya didapat dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, dan paylater seperti tren yang ada akhir-akhir ini.
"Karena biasanya utang yang berasal dari channel tersebut memiliki tingkat bunga pinjaman yang lebih besar dan tidak menambah jumlah aset anda," jelas dia.
Baca juga: Tahun Baru, Plan Baru atau Plan Lama? |
Kemudian untuk utang produktif adalah utang yang dapat membuat menjadi lebih produktif atau menambah aset atau penghasilan. Yang termasuk dalam utang produktif ini adalah kredit kepemilikan rumah atau apartemen, kredit kepemilikan kendaraan di mana kendaraan tersebut digunakan untuk memudahkan aktivitas sehari-hari, dan juga kredit modal usaha.
"Setelah anda mengetahui jumlah utang konsumtif, urutkan dari utang yang memiliki bunga tertinggi dilanjutkan dengan utang yang memiliki jatuh tempo yang panjang, karena semakin besar bunga dan semakin panjang waktu jatuh tempo utang akan menggerus penghasilan dan aset anda," jelas dia.
Setelah itu bisa mulai mengatur rasio pembayaran cicilan utang. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu arus kas rutin. Dia menyebut total jumlah cicilan utang tidak boleh melebihi 30% penghasilan bersih setiap bulan.
Langkah selanjutnya adalah agar terhindar dari utang konsumtif, mulailah untuk melakukan evaluasi kepemilikan kartu kredit.
Yakni dengan menyortir kartu kredit dengan bunga yang tinggi dan iuran tahunan yang paling besar.
"Jika hal tersebut sudah dilakukan, maka anda bisa menyisihkan 10% dari penghasilan setiap bulan untuk dana darurat," jelas dia.
Dana darurat ini nantinya bisa digunakan untuk kondisi yang tidak terduga. Nominal yang harus dikumpulkan adalah minimum 6 kali pengeluaran bulanan pada tahun ini.
Reksa dana bisa jadi salah satu pilihan untuk menyimpan dana darurat selain tabungan dan tabungan berjangka.
(kil/eds)