Biaya pendidikan pun tidak main-main dan relatif mahal. Untuk biaya Kuliah tingkat S1 saja saat ini dengan uang pangkal dan kuliah selama 8 semester rata-rata sudah di angka antara Rp 150 juta sampai Rp 300 juta (di luar fakultas kedokteran) dan tergantung fakultas yang dipilh dan di kota mana.
Bisa terbayang biaya kuliah mereka 18 tahun lagi akan mudah menyentuh angka Rp 1,5 miliar sampai dengan Rp 3,5 miliar. Dan biaya ini baru menghitung biaya kuliah, belum biaya sekolah untuk tingkatan di bawahnya lagi mulai dari PAUD, TK, SD, SMP sampai SMU.
Itulah pentingnya untuk mulai melakukan pencatatan dan perencanaan dari sekarang. Bahkan anda yang masih PDKT atau mulai "pacaran" sebaiknya sudah mulai menyisihkan beberapa ratus ribu per bulan dari uang anda untuk ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tidak Esensial Tapi Ternyata Ada (1) |
Yang penting dilakukan adalah mencatat pengeluaran secara rutin agar anda tidak boros dan membuat perencanaan yang benar. Di zaman sekarang anda bisa melakukannya dengan mudah dengan menggunakan aplikasi gratis yang bisa diunduh gratis di sini.
Selain mencatat anda juga penting untuk berinvestasi dan berasuransi. Permasalahan dengan investasi masih banyak orang yang awam.
Sementara untuk berasuransi banyak masyarakat yang enggan karena takut dikejar-kejar oleh agen, padahal mereka baru hanya mau tahu berapa besar sih premi yang mereka harus bayarkan.
Nah, untuk hal ini ada solusinya, anda bisa cek premi asuransi tanpa takut dikejar-kejar agen melalui aplikasi yang bisa diunduh di sini.
Selain itu anda juga bisa belajar dengan mengikuti kelas dan workshop tentang keuangan, infonya bisa anda dapatkan dari aplikasi tersebut di atas atau anda bisa cek di sini.
Punya anak mahal kan? Kalau kebutuhan utamanya saja sudah mahal, eeeeeh zaman sekarang malah ada lho yang nambah-nambahin pengeluaran lainnya untuk memiliki anak.
Sebenarnya hal ini sama sekali tidak esensial, tapi ternyata ada. Apa itu? Kita akan bahas di tulisan berikutnya.
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.
Simak Video "Tabungan vs Investasi, Mana yang Lebih Penting?"
[Gambas:Video 20detik]
(ang/ang)