Penyebaran virus corona (COVID-19) di Indonesia semakin menjadi-jadi, DKI Jakarta sendiri sudah ditetapkan sebagai tanggap darurat bencana non-alam COVID-19. Hal tersebut menyusul tingginya percepatan penularan kasus corona di ibu kota.
Setelah ditetapkan sebagai tanggap darurat, Pemprov DKI Jakarta memerintahkan seluruh perkantoran di Jakarta ditutup sementara waktu. Para pengusaha harus menutup operasional kantor dan mengalihkan kegiatan tersebut di rumah, alias bekerja dari rumah (work from home/WFH).
Di tengah pandemi virus corona ini selain harus menjaga kesehatan, perlu juga mengatur keuangan. Meskipun kebijakan WFH tidak mengurangi sepeser pun gaji bagi para pekerja. Namun tidak ada salahnya keuangan yang ada diatur kembali.
Perencana keuangan dari OneShildt Risza Bambang pun membagikan tips mengatur keuangan di tengah pandemi corona. Salah satu yang bisa dimanfaatkan adalah jatah atau pos uang yang setiap bulannya disiapkan untuk jajan di akhir pekan.
Menurut Risza, uang yang biasa digunakan jajan di akhir pekan bisa dialokasikan sebagai pemenuhan kebutuhan dapur. Seperti membeli sembako.
"Prioritaskan uang untuk alokasi belanja yang wajib atau harus. Jangan buang-buang uang untuk hang out, jajan, rekreasi," kata dia saat dihubungi detikcom, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
Selain itu, jatah uang jajan di akhir pekan juga bisa dimanfaatkan untuk membeli obat-obatan atau vitamin di tengah pandemi corona. Selanjutnya, bisa ditabung untuk uang sekolah, belanja kebersihan rumah tangga, hingga modal membayar cicilan.
"Setop alokasi dana untuk jajan, kado, rekreasi, sumbangan tidak wajib, hobi, investasi dan alokasi lain yang tidak bersifat wajib atau harus dibiayakan untuk melangsungkan kehidupan," ungkapnya.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]