Jakarta -
Masih membahas tentang toxic financialship yang ternyata bisa jadi sangat berbahaya dari sisi keuangan untuk kita semua. Itu sebabnya akan lebih bagus bila kita mengetahui tanda-tandanya sehingga kita bisa waspada bila salah satu diantara kita atau teman-teman kita terkena gejala toxic financialship ini.
Apa lagi sih tanda-tandanya? Yuk kita bahas di bagian terakhir nih.
Bela-belain membayarkan untuk adik dan keluarga pacarnya, yang sebetulnya bukan kewajiban dia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Well, ini bisa jadi perdebatan sih karena memang membantu orang tua, termasuk orang tua pasangan adalah sifat yang mulia. Akan tetapi bila yang dibayarkan ternyata jauh lebih mampu secara ekonomi dan tidak berkekurangan, sementara anda masih butuh uang dan dipaksa oleh pasangan anda untuk keluar uang untuk adik dan orang tuanya, itu kayaknya sudah lebay deh. Jadi kita harus tahu dan bisa merasakan sendiri sampai dimana batasan yang wajar ya.
Kamu sampai menjual asset atau barang yang dimiliki
Ketika salah satu dari pasangan sampai menjual asset atau barang yang dimiliki hanya untuk agar mempunyai uang dan dipakai untuk menyenangkan pasangannya, maka hati-hati ini bisa termasuk ke dalam kategori toxic financialship, terutama bila memang pasangannya tidak sedang dalam kesulitan keuangan dan kesulitan kehidupan dan menjual barang tersebut semata-mata hanya agar pasangannya senang.
Pasangan anda sering meminjam barang yang ujung-ujungnya dijual tanpa bilang dan izin dan uangnya dipakai
Nah, kalau sudah sampai ke tahapan seperti ini dan anda berfikir bahwa hubungan anda masih baik-baik saja dengan niat membantu atau menyenangkan pasangan anda, berarti ada yang salah dengan diri anda atau pasangan anda, dan saran saya segeralah berkonsultasi kepada orang yang ahli dan berkompeten tentang sebuah hubungan. Meminjam barang sendiri bukanlah suatu tindakan yang baik apalagi bila dilakukan dengan sering, nah ini bahkan sampai menjual barang tersebut tanpa bilang atau minta izin. Perbuatan seperti ini sudah mirip seperti mengambil (mencuri) barang orang lain. Dan bila anda mempunyai pasangan seperti ini kemungkinan besar anda sedang berada didalam sebuah toxic financialship.
Anda sampai pinjam ke orang lain dan uangnya dipakai pasangan anda untuk main dengan teman-temannya
Kondisi ini semakin parah ketika anda bela-belain untuk meminjam uang kepada orang lain, karena anda mungkin saja tidak punya uang tapi tetap usaha dengan meminjam uang ke orang lain untuk menyenangkan pasangan. Kalau sudah sampai sini dan masih tidak sadar juga sih sejujurnya saya bingung mau ngomong apalagi.
Baca halaman selanjutnya>>
Berbohong ke orang tua untuk mendapatkan uang untuk diberikan ke pasangannya
Kamu belum bekerja dan tidak punya penghasilan, sementara kamu ingin menyenangkan pasangan? Salah satu jalan pintas adalah dengan berbohong kepada orang tua untuk mendapatkan uang dan diberikan ke pasangan. Padahal, sekali lagi padahal pasangan kamu sebenarnya mampu dan punya uang sendiri, tapi kamunya aja yang tetep ingin melakukan hal itu.
Kamu rela bekerja dan uang serta gajinya untuk pasangan kamu
Masih belum cukup juga melihat tanda toxic financialship? Kita lanjut ke kondisi yang semakin seram lagi nih. Kamu rela bekerja demi punya uang sementara kamu dengan rela dan ikhlas memberikan uang kamu kepada pasangan kamu. Whaaaaaat??? Yes, ada beberapa orang yang bisa sampai melakukan hal ini. Apabila hubungan anda sudah suami-istri itu lain cerita karena bisa saja itu kewajiban atau saling membantu satu sama lain. Tapi ketika hubungannya masih belum menikah sementara pasangan kamu tidak berkekurangan, berarti ada yang salah disini.
Rela beli asset (kendaraan atau bahkan rumah), atas nama pasangan tapi kamu yang bayar cicilannya
Level tertinggi dari sebuah toxic financialship yang pernah saya ketahui adalah ketika seseorang memberikan asset (kendaraan atau rumah) atas nama pasangannya sementara dia yang bayar cicilannya. Ada yang seperti ini? Tentu saja ada, kalau tidak mana mungkin bisa dijadikan contoh kan.
Ketika anda belum menikah dan membelikan asset atas nama pasangan sementara anda yang membayar cicilannya, maka sebenarnya asset tersebut sudah menjadi milik pasangan anda. Apabila hubungan anda tidak berlanjut, maka anda akan kehilangan asset tersebut, atau setidaknya uang yang sudah anda bayarkan untuk cicilan bulanannya akan hilang. Jangan pernah berharap bahwa pasangan anda akan mau menjual dan membagi dua uang hasil penjualan cicilan asset tersebut. Apalagi bila perpisahan anda kelak terjadi dengan kondisi yang tidak bagus alias berantem. So, jangan pernah melakukan hal ini.
Itu semua yang telah dibahas pada tulisan ini dan artikel sebelumnya hanya segelintir contoh dari sebuah toxic financialship yang sering, pernah dan sedang terjadi di masyarakat. Masih banyak contoh-contoh toxic financialship lainnya yang mungkin saja terjadi kepada kita atau di lingkungan sekitar kita. Ingat untuk selalu menyayangi dan menyimpan uang kita yang memang kita dapatkan secara susah payah dengan bekerja. Kalaupun anda mendapatkannya dari orang tua, tetap hal itu dilakukan dengan cara bekerja keras. Uang tersebut bisa anda pergunakan untuk tujuan keuangan lainnya. Bisa dipakai untuk biaya menikah nanti, bisa dipakai untuk biaya kuliah lagi S1 atau S2, bisa dipakai untuk uang muka beli rumah dan masih banyak lagi yang lainnya.
Lakukan perencanaan dengan uang itu dengan baik dan benar. Atur pengeluaran dan buat perencanaan keuangan untuk masa depan anda. Gunakan aplikasi yang bisa membantu mencatat pengeluaran harian agar tidak hilang kemana-mana. Salah satu aplikasi yang direkomendasikan adalah Moneesa, lihat di sini, sementara untuk mengetahui kebutuhan asuransi anda bisa mencoba cek di sini secara gratis . Untuk belajar perencanaan keuangan kamu bisa mengambil kelas Basic Financial Planning, info bisa dibuka di sini
Nah, bila kamu melihat salah satu teman atau sahabat kamu yang mengalami salah satu hal di atas ini, maka sebagai seorang sahabat saling mengingatkan untuk mengenai kemungkinan mereka sedang masuk ke dalam suatu hubungan keuangan yang toxic financialship. Ingat, toxic financialship pasti akan berujung ke toxic relationship jadi segeralah keluar dari sebuah hubungan yang toxic financialship ini agar tidak merugi secara financial dan menyesal di kemudian hari.
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.
Simak Video "Video: Pertimbangkan Ini Sebelum Investasi, Termasuk Pajak! "
[Gambas:Video 20detik]