Kurban Jangan Sampai Bikin Bokek, Begini Persiapannya

Kurban Jangan Sampai Bikin Bokek, Begini Persiapannya

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 03 Agu 2020 07:40 WIB
wallet with rupiah money inside in front of computer laptop monitor screen, online transaction concept
Ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta -

Berkurban menjadi hal yang tak terpisahkan saat merayakan Idul Adha setiap tanggal 10 Dzulhijjal. Mungkin tahun ini ada yang belum sempat berkurban atau sudah tapi bikin kantong bokek. Untuk itu, sebaiknya rencanakan dulu dengan baik.

Semestinya usai berkurban tidak ada alasan yang membuat kantong jadi bokek. Menurut Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto, jika kondisi tersebut dialami seseorang setelah menggunakan uangnya untuk membeli hewan kurban maka ada yang keliru dari pengelolaan keuangannya.

"Seharusnya sih tidak boleh terjadi ketika orang berkurban kemudian bilang dia nggak punya duit," kata Eko saat dihubungi detikcom, Minggu (2/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan berkurban dilakukan bukan dengan memaksakan diri. Jadi ketika kita memutuskan untuk berpartisipasi dalam ritual keagamaan tersebut seharusnya sudah mempersiapkan dananya sejak dini.

Selain itu pahami betul kemampuan diri sendiri, jika hanya sanggup berkurban kambing jangan memaksakan diri dengan membeli sapi.

ADVERTISEMENT

"Ya kalau memang bisanya kambing ya kambing, kalau bisa sapi ya bagus. Tapi kalau misalnya bisanya kambing terus maksain sapi, sudah begitu berharap akan diganti oleh yang di atas (Tuhan) ya menurut saya itu namanya dia hitung-hitungan dong sama yang di atas kan. Bukan kurban namanya," jelasnya.

Lalu bagaimana menyiasatinya supaya kantong tak cekak saat berkurban tahun depan? Baca di halaman selanjutnya.

Eko Endarto mengatakan sebaiknya dana yang kita kucurkan untuk berkurban disisihkan setahun sebelumnya.

"Jadi sebaiknya sih supaya tahun depan nggak terjadi lagi (bokek setelah berkurban) setiap ada penghasilan harus sudah mulai disisihkan," kata dia.

Uang yang disisihkan pun tidak perlu terlalu banyak, cukup mengalokasikan dana 10% dari total penghasilan bulanan.

"Jadi itu kan seharusnya dari setiap penghasilan ada bagian untuk sosial agama kan. Itu sekitar 10% dari penghasilan setiap bulan. Nah jadi seharusnya dari penghasilan dia katakan misalnya penghasilannya Rp 7 juta maka Rp 700 setiap bulan harus dia simpan tuh," sebutnya.

Dengan perencanaan seperti itu, kita bisa berpartisipasi untuk berkurban tanpa mengorbankan keuangan.

"Nah sehingga kalau pas terjadi ataupun ada kurban seperti sekarang ya angka (yang terkumpul) tadi yang digunakan seberapa pun yang dia punya. Jadi harusnya nggak ada alasan bahwa dia bilang gara-gara kurban dia nggak punya duit, itu salah," tambahnya.



Simak Video "Video: Chef Bagikan Langkah Penyimpanan Daging Kurban"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads