Jangan Dipakai Beli Produk Impor
Andy menyarankan agar pegawai bergaji di bawah Rp 5 juta yang mendapat bantuan Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan tidak membeli produk-produk impor. Alangkah baiknya uang tersebut digunakan untuk belanja kebutuhan dari pedagang usaha mikro kecil menengah (UMKM) langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan beli barang impor," tegas Andy.
Andy mengatakan masyarakat yang beruntung mendapat bantuan tersebut harus menggunakan uangnya secara bijak dan bukan untuk membeli keinginan semata.
"Mereka yang akan mendapat BLT dianggap dan dikategorikan sebagai kelompok yang terdampak dari krisis yang terjadi. Maka karena mereka terdampak secara ekonomi, maka penggunaannya pun harus lebih bijak lagi dalam memenuhi konsumsinya yaitu pada kebutuhan yang memang benar-benar penting dan urgent, bukan hanya sekedar keinginan semata," ujarnya.
Keinginan semata yang dimaksud seperti untuk memenuhi kebutuhan konsumtif yang sebenarnya tidak dibutuhkan seperti pakaian baru, hingga handphone (HP) baru.
"Jadi berkeinginan untuk beli baju baru yang lagi ngetren, padahal sebenarnya baju-bajunya yang lain juga masih banyak dan layak pakai semua. Nah pembelian baju ini lah yang masuk kategori hanya keinginan semata, bukan kebutuhan. Lain halnya kalau bajunya memang harus dimiliki karena kebutuhan pekerjaan misalnya. Itu sudah masuk kategori kebutuhan," terangnya.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal menambahkan bahwa bantuan tersebut sebaiknya dihabiskan, bukan untuk ditabung. Pasalnya salah satu tujuan pemerintah memberikan bantuan tersebut untuk mendorong konsumsi masyarakat di tengah pelemahan ekonomi karena virus Corona (COVID-19).
"Semestinya tujuannya adalah untuk mendorong konsumsi dan menggerakkan perekonomian karena permasalahannya saat ini terjadi penurunan permintaan. Jadi semestinya harapannya semuanya untuk dibelanjakan, bukan untuk ditabung," tuturnya.
Simak Video "Video Top 5: Dimas Anggara Gampar Keisha hingga Vadel Akui Kesalahannya"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)