Aman Saat Resesi
Setelah menyisihkan uang, pilihlah jenis investasi, antara investasi fixed income atau pendapatan tetap, dan investasi likuid. Menurut Perencana Keuangan Zelts Consulting Ahmad Gozali, investasi fixed income adalah investasi teraman di tengah resesi. Pasalnya, produk investasi fixed income sudah pasti memberikan pendapatan seperti bunga dan nilai uang yang diinvestasikan tidak akan berkurang.
"Resesi bukan berarti tidak berinvestasi. Resesi hanya mengubah strategi kita dalam berinvestasi. Kurangi investasi di pasar modal, tambah investasi di fixed income dan likuid," ujar Ahmad kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Adapun produk dari investasi fixed income sendiri antara lain deposito, emas, dan juga surat utang negara (SUN).
Emas sendiri adalah produk investasi mudah dicairkan ke dalam bentuk uang tunai. Emas menjadi pilihan supaya jika ada kemungkinan terburuk di pasar, maka investasi yang dipilih relatif minim penurunan nilai.
Namun yang harus diperhatikan, jika ingin mendapatkan keuntungan saat investasi emas memang membutuhkan waktu yang panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Butuh waktu panjang, tapi kalau mau dijual cepat juga bisa diandalkan. Hanya saja untuk untung yang cepat kurang bagus," jelas dia.
Lalu, untuk SUN sendiri, khususnya yang bertenor jangka pendek bisa menjadi salah satu investasi yang aman, terutama bagi masyarakat kelas menengah ke atas. Hal itu dijelaskan oleh Pengamat Ekonomi Indef Bhima Yudhistira.
"Jadi persiapkan dana simpanan di aset yang relatif aman misalnya deposito hingga Rp 2 miliar yang dijamin LPS kemudian ada surat utang pemerintah (SUN) yang dijamin Negara dengan tenor pendek," kata Bhima saat dihubungi detikcom, Jakarta, Kamis (26/9).
Menurut Bhima, instrumen-instrumen yang sifatnya mudah dicairkan sangat berguna dan membantu para pemilik modal dalam menghadapi resesi ekonomi.
(eds/eds)