2.Memiliki Manajemen Resiko Yang Terukur
Berinvestasi dalam P2P Lending sangat berbeda dengan berinvestasi dengan berinvestasi dengan instrumen manapun, mungkin hanya investasi dalam reksadana saja yang menyesuaikan dengan risiko si investor tersebut sebelum memilih dan menentukan tujuan investasi tersebut, apakah investor tersebut bersifat konservatif, moderat atau agresif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam P2P Lending setiap usaha yang akan kita berikan pinjaman modal pun memiliki Credit Scoring tujuannya adalah menentukan besarnya resiko dan pengembalian yang akan diberikan kepada kita.
Dan apabila usaha yang kita berikan pinjaman tersebut mengalami gagal bayar ada banyak pilihan diberikan seperti kerugian ditanggung tidak seratus persen oleh investor, ada asuransi apabila terjadi gagal bayar dan ada juga P2P yang menawarkan agunan berupa barang jualannya atau asetnya, bahkan ada juga yang membuat emas sebagai jaminannya. Namun pilihan tersebut tidak dimiliki oleh semua fintech, masing-masing fintech memiliki caranya tersendiri.
Baca juga: Bagaimana Cara Aman Simpan Uang Miliaran ? |
Untuk mengurangi risiko investasi kita bisa melakukan pemecahan asset yang kemudian dikenal dengan istilah diversifikasi. Bagaimana cara tahu apakah asset kita sudah terpecah secara baik? Anda bisa menggunakan platform aplikasi perencana keuangan seperti di Moneesa yang bisa diunduh di sini. Selain investasi, ada juga aplikasi menghitung kebutuhan asuransi gratis bernama Bregaswaras yang bisa diunduh di sini. Dan kalau mau belajar mengelola bujet bulanan anda bisa ikut kelas perencana keuangan seperti ini.
Apalagi keunggulan dari peer 2 peer landing dan apakah cocok untuk dipakai sebagai instrument bagi investor pemula? Kita kupas tuntas di artikel berikutnya.
(fdl/fdl)