Tiap tahun orang disarankan untuk mengevaluasi keuangan dan investasinya. Seperti awal 2020 ini mungkin sudah sederet resolusi dibuat, namun banyak orang harus banting setir dalam mengatur keuangannya akibat dampak pandemi COVID-19.
Jelang penghujung 2020 wajib rasanya untuk evaluasi keuangan rumah tangga serta tak lupa untuk menyusun ulang strategi investasi yang cocok di 2021.
Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Freddy Tedja memberikan penjelasan apa saja yang menjadi bahan evaluasi keuangan dan kekayaan rumah tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Melihat Arus Kas
Belajar dari pengalaman di tahun 2020, Anda harus sangat memperhatikan arus kas dan pos-pos pengeluaran. Apa yang berubah? Mana yang meningkat, mana yang bisa dihemat? Di tahun 2020, anggaran transportasi boleh jadi menurun drastis. Demikian juga anggaran gaya hidup, seperti berlibur, bersantai di kafe, maupun membeli tas dan sepatu bermerek.
Namun di sisi lain, ada peningkatan signifikan pada anggaran rumah tangga (listrik dan internet), juga anggaran kesehatan (pembelian vitamin, masker, hand sanitizer). Perubahan pola ini membuat arus kas Anda di tahun 2020 menjadi jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dan Anda harus sigap berakrobat melakukan penyesuaian yang perlu.
Menurut Tedja, pandemi ini menyadarkan kita semua untuk segera mulai memperhatikan arus kas, yang merupakan fondasi dari perencanaan keuangan.
2. Kesuksesan Resolusi Keuangan dari Faktor Eksternal dan Internal
Ada dua faktor yang bisa mempengaruhi tercapainya resolusi keuangan seseorang, yaitu faktor internal dan eksternal. Pandemi merupakan faktor eksternal, sementara resolusi keuangan yang memenuhi kaidah STR atau Spesifik, Terukur, Realistis adalah faktor internal yang sepenuhnya dapat dikendalikan.
Jika hingga saat ini Anda masih menerima gaji secara penuh dan tepat waktu, maka seharusnya ini tidak menjadi penghalang, namun seringnya kegagalan pencapaian resolusi keuangan adalah karena ketidakdisiplinan atau rendahnya komitmen untuk mencapai resolusi tersebut.
Memasuki tahun 2021, yang diperkirakan pandemi masih menjadi faktor eksternal yang tidak dapat dipastikan kondisinya, setidaknya harus lebih disiplin dalam menjalankan faktor internal resolusi keuangan yang dapat dikendalikan.
3. Fokus Tambah Dana Darurat
Melihat pandemi COVID-19 masih akan menjadi faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan diri manusia. Dalam keuangan rumah tangga 2021 pastikan banyak memiliki dana darurat. Tipsnya, sisihkan pendapatan untuk mengisi pos dana darurat dengan nominal uang lebih besar dari biasanya.
Dalam kondisi seperti saat ini, idealnya menyiapkan 6-12 kali dari pengeluaran bulanan.Tentu saja Anda berharap dana darurat ini tidak akan pernah digunakan. Apakah artinya akumulasi dana darurat akan sia-sia? Tidak, setelah periode ketidakpastian ini selesai, kelebihan dana darurat bisa dialihkan ke pos investasi.
4. Tempatkan Dana di Investasi yang Tepat
Ada beragam investasi yang bisa dipilih untuk menempatkan dana di 2021. Reksa dana pasar uang masih menjadi pilihan yang baik karena sifatnya yang likuid, memiliki tingkat risiko yang rendah, dan potensi imbal hasil yang menarik.
Selain itu, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham yang menjadi rekomendasi pada 2021. Secara umum tren penurunan suku bunga akan meningkatkan appetite bagi investor untuk mencari yield lebih. Oleh karena itu, appetite terhadap reksa dana, khususnya reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham dapat meningkat ke depannya. Apalagi tren suku bunga rendah diperkirakan masih akan tetap bertahan dalam kondisi keuangan ekonomi saat ini.
Baca juga: Ngatur Keuangan untuk yang Bergaji UMP (2) |