Ternyata pembahasan tentang kiat menjadi seorang trader saham bagi pemula masih belum selesai dan panjang. Setelah 2 artikel sebelumnya, maka dalam artikel kali ini akan kita selesaikan seluruh pembahasan kiat-kiatnya agar kalian semua sudah bisa mulai melakukan trading saham seperti halnya mereka yang sudah PRO.
Terakhir dibahas apa itu trading plan, nah kelanjutan dari trading plan itu adalah adanya yang dikenal dengan istilah trading journal. Apakah itu? Simak di bawah ini.
Buat trading journal untuk mengetahui posisi benar dan salah dalam trading. Ingat diawal artikel sebelumnya pernah dibahas bahwa analisa teknikalpun kadang kala suka salah, mengingat kita mencoba memprediksi harga dari suatu saham yang dinamis. Demikian juga kita bisa benar. Nah, agar kita bisa mengetahui kapan posisi salah dan posisi benar yang pernah kita ambil ketika trading, maka akan sangat bagus bagi pemula untuk membuat catatan atau saya menyebutnya dengan istilah trading jurnal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trading jurnal memuat catatan kapan, diharga berapa dan mengapa kita membeli suatu saham, kemudian kapan dan diharga berapa serta mengapa kita menjualnya. Dari situ kita lihat apakah posisi kita benar atau salah. Untuk posisi trading yang benar berdasarkan jurnal maka posisi tersebut bisa kita ulang kembali di kemudian hari. Sementara posisi yang salah (mengalami kerugian), maka posisi tersebut harus kita perbaiki, agar tidak mengalami kerugian lagi di kemudian hari.
Jangan Baper & Jemawa
Satu hal yang harus diingat adalah ketika kita mengambil suatu posisi ketika trading saham maka kita tidak boleh baper alias bawa perasaan. Jadi apabila kemudian kita mengalami kerugian kita harus secepatnya bisa recover dan melakukan trading lagi. Demikian juga ketika kita mendapatkan keuntungan, sebaiknya kita tidak sombong dan jumawa sehingga berfikir bahwa anda akan terus-terusan mengalami keuntungan.
Trading hanyalah permainan angka dan keputusan mengambil posisi. Yang harus anda lakukan adalah perbanyak mengambil posisi yang benar dan kurangi mengambil posisi yang salah. Bagaimana caranya? Lihat lagi dari awal tulisan ini.
Jangan lupa untuk mengecek kondisi keuangan, menghitung dan mencatat keuangan anda. Gunakan tools seperti financial calculator atau aplikasi seperti yang bisa diunduh disini . Karena sudah memasuki bulan Ramadhan, ada juga yang versi Syariahnya, bisa dibuka disini https://bit.ly/31tBj5j.
Kamu bisa melakukannya dengan belajar perencana keuangan bersertifikasi secara online secara mandiri (self study), mudah, terjangkau dan bisa belajar sesuai waktu kita. Untuk info-info kelas secara online (self study) baik yang gratisan ataupun biaya terjangkau sekali, bisa dilihat disini http://bit.ly/IARFC-Online.
Management resiko: Cut Loss
Terakhir yang jangan sampai dilupakan adalah manajemen resiko ketika trading saham, yaitu cut loss atau secepatnya jual ketika menderita kerugian. Nah, ingat tadi di atas kita buat target maksimal kerugian yang bisa kita tanggung kan? Cut loss atau jual rugi ini adalah mekanisme kita mengeksekusi jual posisi saham kita ketika kerugian tersebut terjadi.
Dengan cara cut loss atau jual rugi, sebenarnya kita membatasi jumlah kerugian kita hanya sebesar persentase yang bisa kita tanggung. Itulah sebabnya metode ini dikenal dengan istilah manajemen resiko.
Nah, sudah banyak yang kita bahas mulai dari artikel sebelumnya sampai artikel kali ini, semoga dengan mengikuti kiat-kiat tersebut kalian semua bisa menjadi seorang trader yang tangguh dan jago dalam bermain saham.
(zlf/zlf)