Fasilitas PayLater saat ini sudah menjadi alternatif masyarakat yang ingin membeli barang dan bayar di kemudian hari. Namun sebelum memutuskan menggunakan PayLater ini masyarakat juga harus memahami fungsi dan ketentuan apa saja yang ada dalam fasilitas tersebut.
Fungsinya supaya tidak terjebak dengan jumlah utang dan bunga atau denda yang akan dikenakan nantinya.
Perencana keuangan (financial planner) Safir Senduk mengungkapkan sebenarnya membeli barang dengan PayLater itu jatuhnya lebih mahal dibanding dengan membeli barang secara cash hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kan beli dulu baru bayar nanti. Tapi memang saya akui ada beberapa PayLater yang murah dibanding yang lain," kata dia dalam acara dMentor, Kamis (8/7/2021).
Dia mengungkapkan bisa saja berutang dengan PayLater jika memang tak memiliki cash tapi membutuhkan barang tersebut.
"Jangan mentang-mentang ada PayLater atau kartu kredit dan nggak butuh amat itu barang dan nggak produktif tetap diambil juga, jatuhnya mahal kan," ujar dia.
Dia menyebutkan, jika memang barang tidak mendesak, maka bisa ditunda sampai uang cash terkumpul. Dalam menggunakan PayLater atau fasilitas kredit ini memang harus selektif.
Pasalnya penawaran-penawaran PayLater ini sangat masif dan bisa membuat tergiur. "Ada perusahaan yang penawarannya masif seperti iklan popup di mana-mana ini kan seperti 'maksa' tapi indikator ini kan salah satu cara jualannya mereka juga tapi ya memang harus selektif," jelas dia.