Mau Utang di Masa Paceklik, Bagaimana Caranya Biar Aman?

Mau Utang di Masa Paceklik, Bagaimana Caranya Biar Aman?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 08 Jul 2021 08:28 WIB
Jakarta -

Masa pandemi COVID-19 turut mempengaruhi seluruh sektor dan menekan perekonomian. Namun jika ingin memulai usaha bisa dipersiapkan dengan matang mulai dari perencanaan modal kerja, investasi awal hingga perhitungan biaya operasional.

Perencana keuangan (financial planner) Safir Senduk mengatakan utang bisa menjadi salah satu pendanaan usaha. Agar tidak terjebak dengan utang saat berbisnis di masa pandemi. Bagaimana ya caranya?

Safir menyebutkan dalam memulai usaha pasti memiliki investasi untuk menyewa atau membeli tempat, membeli perlengkapan sampai kebutuhan tempat usaha lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ada modal kerja untuk menyiapkan barang atau jasa penjualan. Selanjutnya adalah untuk biaya operasional seperti gaji, telepon atau listrik sampai keamanan, hal ini pasti akan selalu dikeluarkan dengan ada atau tidaknya klien atau pelanggan.

"Di masa paceklik seperti sekarang harus diurutkan dulu investasi awal dan modal kerja. Hal ini penting untuk memilih kebutuhan yang tidak terlalu urgent. Misal saya sudah punya sofa dan jelek, tapi masih bisa ditunda kan 2-3 bulan nggak masalah," kata dia dalam acara dMentor, Kamis (8/7/2021).

ADVERTISEMENT

Dia menyebutkan berbeda halnya jika membutuhkan kendaraan untuk pengangkutan atau barang modal untuk diputar agar mendapat penghasilan atau keuntungan.

"Misalnya butuh pengangkutan karena usahanya di agrobisnis, itu sangat urgent. Kalau nggak beli mobil angkut produknya sulit terjual ke pasar," jelas dia.

Safir menambahkan untuk operasional juga hal yang perlu diperhatikan. Di kondisi seperti ini biaya operasional terbesar adalah gaji karyawan. Karena itu CEO atau owner juga harus rendah hati untuk mengurangi gaji diri sendiri dulu.

"Tapi saya bukan menganjurkan untuk memotong gaji karyawan. Tapi selama masa sulit ini bisa disesuaikan dulu. Jika dulunya karyawan gaji 100% skemanya bisa diubah 70% gaji dan 30% insentif komisi," jelas dia.

Kemudian dalam menjalankan usaha juga jangan terpengaruh dengan orang lain yang memang menjual barang lebih banyak. Hal ini karena ada kemungkinan segmen pasar dan strategi penjualan yang berbeda.

Hal ini untuk meminimalisir stok barang yang sulit terjual karena kita tidak memahami strategi penjualan yang dilakukan oleh kompetitior. "Jadi kalau mau utang bisa untuk modal kerja, karena pasti ada barang yang bisa diputar," tambahnya.


Hide Ads