Emas menjadi salah satu investasi yang hingga saat ini masih diminati banyak orang. Tak hanya di ibu kota, investasi emas pun mulai merambah daerah lainnya, termasuk Kabupaten Grobogan, Semarang, Jawa Tengah.
Pimpinan Cabang Pegadaian Purwodadi Kabupaten Grobogan, Budi Purwanto menyampaikan antusiasme masyarakat Grobogan terhadap investasi emas terlihat dari peningkatan jumlah nasabah. Ia mengatakan selama pandemi pihaknya mengalami peningkatan nasabah tabungan emas sebanyak 2%.
"Selama pandemi penabung emas baru tetap ada. Sekitar 2% nasabah tabungan emas baru. Dari data yang kami terima 60%-nya ibu-ibu. Anak muda juga mulai memanfaatkan tabung emas, namun masih didominasi ibu-ibu," ujarnya kepada detikcom.
Munculnya minat masyarakat untuk berinvestasi emas, dikatakan Budi juga tak lepas dari berbagai keunggulannya. Budi mengatakan setidaknya terdapat 5 manfaat yang bisa dirasakan dari menabung emas.
1. Aman dari Inflasi
Emas memang sering disebut sebagai investasi yang tahan atau aman dari inflasi. Selain itu, harga emas setiap tahunnya cenderung naik dan cukup stabil. Bahkan, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi hingga Rp 1 jutaan per gram di bulan Agustus 2020.
"Nabung emas itu salah satu portofolio investasi yang aman, aman dari inflasi. Kalau kita tarik ke belakang harga emas 11 tahun lalu masih Rp 300 ribu. Kemudian naik di tahun 2019 Rp 600 ribu. Terus naik lagi sampai Rp 800-an bahkan bisa Rp 900-an di tahun ini. Jadi, kalau investasi emas insyaallah emas. Untuk itu Pegadaian menyediakan produk namanya tabungan emas," katanya.
2. Bisa Dicetak
Meski berupa tabungan emas, Budi menjelaskan emas juga dapat dikonversi menjadi dalam satuan gram. Menariknya, nasabah juga bisa mencetak emas dengan beragam pilihan mulai dari jenis Antam, OBS, Lotus Archi, dan lainnya.
"Orang saat nabung emas menyimpan uang di rekeningnya, tapi langsung dikonversi jadi saldo emas gram. Itu manfaatnya banyak yang diperoleh. Kalau sudah terkumpul, nanti bisa di order cetak emas batangan. Bisa pilih, bisa emas batangan Antam, OBS, bisa Galeri 24," ungkapnya.
3. Bisa Buyback
Tak hanya dapat dicetak, tabungan emas juga memberlakukan buyback. Budi menyebut harga buyback nantinya akan disesuaikan dengan harga emas yang berlaku pada hari tersebut.
"Kemudian bisa buyback dengan harga saat ini. Misalnya, awal diluncurkan harganya masih Rp 500 ribuan. Kalau nabung kan saya dapat 1 gram. Nah sekarang saya butuh uang, saya jual bisa dapat Rp 800 ribuan. Untung Rp 300 ribu," katanya.
4. Untuk Dana Haji
Buat nasabah yang sedang menabung dana untuk haji, tabungan emas pun dapat menjadi pilihan. Di Pegadaian, Budi mengatakan telah menghadirkan layanan tabungan emas untuk dana haji. Adapun nantinya nasabah akan langsung didaftarkan ke Kementerian Agama sebagai calon jemaah.
"Selain itu, saldo dari tabungan emas bisa dimanfaatkan untuk haji. Dengan menjaminkan saldo tabungan emas sekitar 2,5 gram atau 3 gram itu bisa langsung daftarkan ke Kemenag, langsung dapat porsi haji. Kita bantu urus sampai dapat porsi. Dana talangan bisa diangsur sampai 60 bulan. Porsi sudah dapat, tinggal nunggu berangkatnya," jelasnya.
5. Jadi Modal Usaha dan Aset
Terakhir, Budi mengatakan tabungan emas juga bisa menjadi aset dan modal usaha bagi nasabah. Sebab, tabungan emas di Pegadaian dapat dijadikan jaminan Gadai. Adapun uang dari jaminan tersebut nantinya bisa dimanfaatkan sebagai modal usaha.
Selain itu, tabungan emas juga bisa terus disimpan sebagai aset masa depan. Bahkan, nasabah juga bisa menyimpannya sebagai dana darurat mengingat emas termasuk investasi yang mudah dicairkan.
"Bisa juga jadi jaminan Gadai KCA. Itu jaminannya ga harus fisik emas, saldo tabungan emas juga bisa. Bahkan tarifnya lebih murah. Nanti akan dikembangkan produk baru juga sehingga bisa dimanfaatkan," katanya.
"Dan yang terpenting itu mengamankan aset nasabah, aset berupa tabungan. Kalau dibiarkan dalam bentuk rupiah akan tergerus inflasi," lanjutnya.
Saat ini, Budi menyampaikan layanan nabung emas telah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Grobogan di Co-Location Kerja Senyum Tawangharjo. Adapun unit kerja ini merupakan jaringan dari Holding Ultra Mikro antara Pegadaian, BRI, dan PNM.
Sejak dibukanya co-location, Budi menyebut jumlah nasabah tabungan emas terus mengalami peningkatan. Mengingat saat ini masyarakat bisa mendapatkannya melalui Mantri BRI atau Tenaga Pemasar PNM dan Pegadaian. Budi berharap ke depannya, layanan tabungan emas dapat semakin merambah masyarakat lainnya di Grobogan.
"Awal dibukanya co-location itu kita masih memperkenalkan produk-produk ke masyarakat. Sampai bulan kemarin itu untuk omzetnya Rp 300 juta dengan nasabah aktif 100 orang. Kalau kita baca datanya dari bulan ke bulan selalu ada peningkatan. Prospek ke depan, saya kira makin bagus, kan sudah banyak masyarakat yang mengenal produk Pegadaian. Itu berkat sinergi antara BRI dengan Pegadaian dan PNM. Kita saling bekerja sama dalam hal pemasaran produk," pungkasnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Sinergi Ultra Mikro di Bandar Lampung dan Semarang untuk memantau upaya peningkatan inklusi finansial masyarakat melalui sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk peningkatan UMKM di Tanah Air. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com/.
(ncm/ega)