Jakarta -
Apa yang muncul di benak mu ketika mendengar kata pensiun? Tidak lagi bekerja dan memiliki penghasilan, atau justru masa untuk menikmati hasil kerja keras selama usia produktif yang mungkin karena keterbatasan waktu tidak dapat dilakukan, seperti mengerjakan hobi, melakukan aktivitas sosial keagamaan, atau jalan-jalan?
Setiap orang, suka atau tidak suka akan mengalami usia pensiun dan tidak lagi bekerja serta menerima penghasilan seperti layaknya saat usia produktif. Meskipun, bisa jadi, dalam beberapa kasus, jika keahlian yang kamu miliki sangat mumpuni, ada kemungkinan tetap dipekerjakan meski sudah masuk usia pensiun.
Tapi, walaupun begitu, kondisi fisik yang menua menjadikan gerak tubuh tak seluwes saat usia muda, sehingga mau tidak mau, akan terjadi pengurangan kegiatan dibandingkan saat sebelum pensiun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun telah pensiun dan tidak lagi mendapat penghasilan, kebutuhan hidup tidak lantas berhenti, pengeluaran akan terus berjalan. Nah, saat masa itu tiba, saatnya menggunakan dana pensiun yang telah dikumpulkan sendiri selama usia produktif, maupun dana pensiun dari perusahaan tempat kamu bekerja dahulu.
Memiliki hidup sejahtera dan bahagia saat masa pensiun tiba menjadi impian banyak orang, meski sudah tidak bekerja dan memiliki penghasilan, kamu dapat hidup nyaman dengan aset yang sudah dikumpulkan, mencukupi semua kebutuhan serta keinginan selama pensiun.
Lakukan deretan hal ini jika ingin pensiun bahagia. Cek halaman berikutnya.
Jika ingin masa pensiunmu bahagia, lakukan lima hal berikut ini:
1. Tentukan Usia Pensiun
Menentukan usia pensiun sangat penting demi mengetahui, berapa lama lagi waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan dana pensiun. Sebagai ilustrasi, usia pensiun normal yang berlaku umum adalah 56 tahun, sedangkan saat ini kamu berusia 30 tahun, maka waktu yang dimiliki untuk mempersiapkan dana pensiun adalah selama 26 tahun (usia pensiun normal dikurangi dengan usia saat ini). Semakin muda kamu mempersiapkan dana pensiun, akan semakin baik untuk meraih pensiun bahagia.
2. Memperkirakan Jangka Waktu Pensiun
Dana pensiun yang dimiliki, selayaknya mampu memenuhi segala pengeluaran selama masa pensiun hingga tutup usia, oleh karena itu, memperkirakan jangka waktu pensiun juga masuk dalam asumsi perhitungan besaran dana pensiun.
Data dari Badan Pusat Statistik atau BPS, angka harapan hidup (AHH) penduduk Indonesia mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun. Dikutip dari BPS, data angka harapan hidup penduduk Indonesia pada tahun 2018-2020 bagi laki-laki (secara berurutan) adalah sebagai berikut (dalam satuan tahun); 69,30 - 69,44 - 69,59. Sedangkan perempuan sebagai berikut; 73,19 - 73,33 - 73,46.
Angka harapan hidup di atas dapat dimasukkan sebagai asumsi perkiraan jangka waktu masa pensiun. Sebagai contoh, usia pensiun normal adalah 56 tahun, sedangkan AHH adalah 69 tahun, maka dana pensiun yang perlu dipersiapkan adalah untuk memenuhi pengeluaran selama 13 tahun. Semakin muda usia pensiun yang diinginkan, maka akan makin panjang jangka waktu serta semakin besar dana pensiun yang harus disiapkan.
Selain menggunakan angka harapan hidup, kamu juga dapat menggunakan rata-rata usia keluarga sebagai asumsi perhitungan jangka waktu pensiun. Kamu dapat menghubungi perencana keuangan yang bersertifikasi untuk berdiskusi mengenai asumsi jangka waktu dalam perhitungan dana pensiun. Bagaimana cara menghitung kebutuhan pensiun secara detail, cek di sini.
Sebanyak dua hal sudah dibahas, sisanya tiga lagi akan dibahas di artikel berikutnya ya.