Salah satu gaya hidup yang sedang tren akhir-akhir ini dan pas banget untuk dijadikan gaya hidup pilihan buat yang sedang mengejar cita-cita merdeka finansial adalah frugal living. Frugal living sudah banyak diterapkan oleh beberapa figur publik dalam dan luar negeri, seperti: Raditya Dika, Cinta Laura, Mark Zuckerberg, Warren Buffett, Ed Sheeran dan masih banyak lagi.
Apa itu frugal living?
Frugal dalam kamus Cambridge berarti berhati-hati dalam membelanjakan uang sesuai kebutuhan. Jadi, frugal living adalah sadar atas apa yang dibelanjakan dan fokus pada tujuan keuangan yang prioritas. Seseorang yang menjalani frugal living akan merubah gaya hidupnya sedemikian rupa untuk bisa mencapai tujuan prioritasnya nanti. Contohnya seorang pegawai baru yang ingin bisa memiliki rumah sendiri, mengurangi biaya bersosialisasi di akhir pekan dan menunda pembelian kendaraan yang dirasa masih kurang perlu.
Atau misalnya seorang profesional muda yang ingin bisa pensiun pada usia 45 tahun, maka ia memilih membeli produk buatan dalam negeri yang relatif lebih murah daripada membeli barang bermerk keluaran desainer internasional ternama. Tidak ada benar dan salah dalam menjalani frugal living. Sesuaikan saja dengan prioritas yang dituju dan hal-hal atau kesenangan saat ini yang bisa kita tunda dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjalankan gaya hidup frugal living artinya hidup hemat untuk sesuatu yang berkualitas. Ingat!
Jangan sampai terjebak menjadi pelit ya! Bedakan antara hemat dan pelit. Hemat misalnya membeli pakaian sedikit saja walaupun mahal tidak apa-apa asalkan kualitasnya baik dan modelnya klasik, sehingga bisa dipakai dalam jangka panjang dan juga dalam banyak kesempatan. Sedangkan pelit misalnya membeli pakaian yang murah tanpa terlalu memperhatikan kualitas.
Hemat contohnya membelanjakan untuk hal-hal yang membuat bahagia atau bahkan bisa membahagiakan orang lain, sedangkan pelit biasanya rela mengorbankan kebahagiaan diri sendiri yang penting bisa irit.
Contoh lainnya untuk hemat adalah memanfaatkan uang dengan berinvestasi untuk tujuan masa depan yang merupakan prioritas dalam hidup. Sebaliknya, pelit misalnya uang yang ada hanya disimpan saja karena takut kehilangan dan merasa tenang menyimpan banyak uang. Padahal nilai uang itu sendiri akan terus tergerus inflasi. Jadi jangan sampai terjebak menjadi pelit ya.
Belanja tentu saja diperbolehkan dalam frugal living, tapi fokuslah pada hal-hal yang benar- benar bermanfaat dan berkualitas serta membuat bahagia, dibandingkan membelanjakan uang untuk sesuatu yang sesungguhnya kurang bermanfaat, kurang penting, sehingga kalaupun tidak dimiliki tidak akan menimbulkan masalah apapun.