Melanjutkan dari artikel sebelumnya ada banyak kesalahan keuangan yang sering dilakukan oleh mereka yang berusia 20 tahunan. Dalam 2 artikel ini akan dibahas 5 kesalahan dimana 2 kesalahan sudah dibahas pada artikel sebelumnya, dan sisa 3 nya akan dibahas di artikel kali ini. Lalu apa sajakah ke 3 sisa kesalahan tersebut?
3. Tidak Mau Belajar dan Memulai Berinvestasi
Banyak dari kita pasti berpikir jika investasi membutuhkan uang dan modal dan yang besar, serta hanya orang kaya saja yang punya uang yang bisa berinvestasi, justru hal tersebut tidak benar, justru karena kita belum kaya kita harus berinvestasi supaya bisa kaya, dan sejujurnya investasi adalah suatu kewajiban yang semestinya harus dilakukan oleh semua orang, mengapa demikian, karena adanya beberapa faktor yang membuat kita harus memulai investasi sejak usia 20an, atau bahkan di usia belasan, faktor-faktor tersebut seperti.
Inflasi, pencuri uang kita secara nilai dari waktu ke waktu, tentu kita tidak menginginkan uang yang udah kita cari dengan susah payah, justru hilang diambil oleh pencuri yang Bernama inflasi tersebut, lalu faktor kedua, ada banyak keinginan dan kebutuhan kita di masa depan, namun tidak diimbangi dengan waktu dan tenaga kita, so Investasi merupakan salah satu cara masuk akal untuk memenuhi banyaknya keinginan dan kebutuhan kita tersebut. Dan salah satu faktor terakhir, dengan berinvestasi kita memiliki efek compounding, yaitu nilai uang yang kita investasikan di hari ini dengan nilai uang yang kita investasikan di masa depan akan berbeda sangat jauh, jadi mulailah berinvestasi sedini mungkin.
4. Terjebak Utang Kartu Kredit & Paylater
Dalam hidup sangat wajar kita ingin terlihat lebih baik, lebih maju dalam pencapaian secara materi dengan orang di sekitar kita bahkan di keluarga kita, namun salahnya jika kita menggunakan kartu kredit dan paylater, atau kita yang memiliki kebiasaan impulsive buying, yang tidak melihat kartu kredit dan paylater sebagai metode yang mempermudah pembayaran tapi sebagai uang yang kita miliki dari sejumlah plafon tersebut.
Kebiasaan seperti ini seringkali ditemukan dalam kehidupan orang-orang di sekitar kita di usia 20an, bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia, hal ini sangat mengkhawatirkan menghancurkan pontensi keuangan kita di masa depan, kebiasaan keuangan yang baik ditentukan selain dimulai dari tujuan keuangan apa yang mau kita capai dalam hidup kita, entah sedang dalam apapun itu posisi kehidupan kita, atau mengkonsultasikan pada perencana keuangan tentang bagaimana cara memperbaiki keuangan yang berantakan, semestinya kita akan menemukan solusinya.
5. Meremehkan Kegunaan Proteksi
Banyak dari kita meremehkan fungsi dari proteksi, entah karena stigma yang beredar di masyarakat, atau menganggap kalau kita akan sehat selamanya, kalau kita akan sangat mampu dan cukup sekali secara keuangan untuk memenuhi semua kebutuhan keuangan kita akan Kesehatan dan orang-orang yang akan kita tinggalkan kelak, padahal tidak demikian justru kita memerlukan proteksi sama sepenting kita memerlukan investasi, karena kita tidak selamanya produktif, karena kita mencintai orang-orang yang khususnya menjadi keluarga inti kita, tentu lebih baik kita meninggalkan mereka sesuatu yang bermanfaat ketimbang kita tidak meninggalkan apa-apa, hanya duka saja.
So, oleh karena itu kita memerlukan proteksi sedini mungkin, sedari awal Ketika kita memiliki kondisi tubuh yang sangat bugar, bukan dalam keadaan kita memiliki sakit tertentu dan mengkhawatirkan, barulah kita memerlukan proteksi, tidak seperti itu, mulailah bekali diri kita dengan proteksi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan kita, konsultasikanlah pada ahlinya, proteksi mana yang kita butuhkan dengan keadaan kita saat ini, jangan sampai kita tertipu, membeli sesuatu yang ternyata bukan atau belum kita butuhkan saat ini.
So setelah kita mengetahui hal-hal ini, baiknya kita mulai membuat kebiasaan baru, menghapus kebiasaan lama kita, bila kita di usia 30an,40an atau bahkan 50an mulailah mengoreksi apa yang semestinya kita lakukan, semoga bermanfaat. Selamat mencoba.
Steven Ransingin - Aidil Akbar Madjid & Partners
Lihat juga Video: Investasi, Jalan Ninjaku