Masyarakat Makin Melek Keuangan, Cek Investasi yang Tak Bikin Kantong Jebol

ADVERTISEMENT

Masyarakat Makin Melek Keuangan, Cek Investasi yang Tak Bikin Kantong Jebol

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 02 Mar 2023 17:33 WIB
Indonesian Rupiah - official currency of Indonesia
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Yoyochow23
Jakarta -

Literasi keuangan yang baik sangat dibutuhkan masyarakat, sehingga masyarakat bisa mendapat layanan keuangan yang optimal. Kini, literasi keuangan masyarakat semakin meningkat termasuk soal investasi.

Berdasarkan, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia meningkat dari 38,03% pada 2019 menjadi 49,68% pada 2022. Sementara itu indeks inklusi keuangan pada 2022 mencapai 85,10% meningkat dibandingkan pada tahun 2019 yaitu 76,19%.

Direktur PT Insight Investments Management (Insight), Ria Meristika Warganda mengatakan pengetahuan investasi yang meliputi tujuan, risiko, hingga pengelolaannya menjadi hal yang sangat penting dipahami dalam literasi keuangan.

"Di tengah kepekaan masyarakat terhadap aspek keuangan yang meningkat, penting bagi individu untuk memahami bagaimana mengelola investasi dengan baik dan menggunakan strategi yang tepat," kata Ria dalam keterangannya, Kamis (2/3/2023).

Menurut Ria, investasi tentu berhadapan dengan risiko. Dalam upaya meminimalisir risiko, strategi diversifikasi portofolio menjadi salah satu kuncinya.

Strategi ini dilakukan dengan menempatkan investasi pada berbagai jenis instrumen keuangan seperti deposito, obligasi, saham dan reksa dana. Dalam menjalankan strategi ini, menurut Ria, reksa dana bisa menjadi pilihan yang menarik.

"Reksa dana merupakan salah satu bentuk investasi yang memberikan kemudahan bagi investor karena dana yang diinvestasikan akan dikelola oleh manajer investasi untuk memaksimalkan keuntungan. Selain itu, reksa dana juga menarik karena memungkinkan investor untuk berinvestasi dalam satu produk yang berisi berbagai jenis instrumen keuangan seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang dengan nominal dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan membeli instrumen tersebut secara individual," terangnya.

Lebih lanjut, Ria memaparkan, dari berbagai jenisnya, reksa dana yang berbasis indeks bisa dibilang sangat menarik. Secara sederhana reksa dana indeks bekerja dengan melacak indeks pasar yang menjadi acuannya sehingga memberikan diversifikasi yang baik bagi investor.

Selain itu, reksa dana indeks juga memiliki biaya pengelolaan lebih rendah dikarenakan pengelolaan yang dilakukan secara pasif.

"Reksa dana yang berbasis indeks sangat menarik karena memberikan kesempatan untuk mengikuti kinerja pasar secara keseluruhan dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana yang dikelola secara aktif, misalnya reksa dana saham," katanya.

Ria menyebut bahwa selain pertimbangan biaya, memilih produk reksa dana indeks yang tepat dan dengan potensi imbal hasil optimal sangat krusial. Salah satu indeks yang menunjukkan historikal pertumbuhan stabil selama 10 tahun terakhir yaitu sebesar 80,26% adalah Indeks SRI-Kehati.

"PT Insight Investments Management percaya kinerja saham-saham yang mengedepankan faktor ESG dapat memiliki kinerja yang lebih baik sehingga kami memilih indeks SRI-Kehati untuk dijadikan salah satu produk flagship kami yaitu Reksa Dana Insight SRI Kehati Likuid (I-SRI Likuid)," lanjutnya.

Lihat juga Video: Gesture Jokowi Saat Tahu Izin Investasi di RI Berbulan-bulan

[Gambas:Video 20detik]



(acd/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT