Sebagai seorang anak, sudah sepatutnya untuk berbakti kepada orang tuanya. Biasanya, salah satu bentuk bakti yang kerap dilakukan ialah dengan memberikan dukungan finansial. Lalu, berapa besaran uang yang wajar disisihkan untuk orang tua?
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho berpandangan, idealnya seorang anak memenuhi kebutuhan hariannya terlebih dulu barulah mengalokasikan sebagiannya untuk orang tua. Jangan sampai justru malah membebani sang anak.
"Idealnya, bila sang anak ingin men-support kebutuhan finansial orang tuanya, maka si anak sudah memenuhi dulu kebutuhan sehari-harinya. Apalagi bila si anak tinggalnya terpisah dari orang tuanya," kata Andy kepada detikcom, Sabtu (29/7/2023).
Dengan demikian, lanjut Andy, paling tidak dana yang diberikan merupakan penghasilan yang sudah dipotong dengan uang kost/kontrakan, biaya transport, serta makan dan kebutuhan sehari-hari. Apalagi, bila sang anak sudah berkeluarga maka kebutuhan tersebutlah yang harus diprioritaskan terlebih dulu.
Untuk yang sudah berkeluarga dan hidup terpisah dari orang tua, Andy menyarankan agar persentasenya bisa di kisaran 5% dari gaji. Katakanlah gaji sang anak Rp 5 juta per bulan, dengan demikian alokasi untuk orang tua bisa sekitar Rp 250 ribu per bulan.
"Namun bila si anak sendiri dalam kesehariannya masih single dan tinggal bersama orang tuanya, maka tentu persentasenya yang diberikan bisa lebih besar jadi sekitar 20%," jelasnya.
Dengan demikian, apabila sang anak memiliki gaji Rp 5 juta per bulan, maka besaran uang yang disisihkannya untuk orang tua bisa mencapai Rp 1 juta per bulan. "Karena kebutuhannya belum banyak dan anggap saja sebagai ikut menanggung kebutuhan sehari-hari keluarganya," imbuhnya.
Sementara itu, Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Asad menilai, kebutuhan setiap keluarga berbeda-beda sehingga tidak ada saran untuk patokan berapa persentase uang yang dialokasikan untuk orang tua.
"Sebaiknya kita hitung dulu kebutuhan pengeluaran kita sehari-hari supaya bisa mendapatkan jumlahyangtepat," kata Teja, saat dihubungi terpisah.
Menurutnya, setiap orang perlu menghitungnya dengan cermat. Jangan sampai, ujung-ujungnya karena tak menghitungnya dengan tepat malah justru jadi membebani sang anak hingga tidak dapat menjalani kehidupannya sehari-hari dengan baik.
"Berapa besarnya gaji yang kita kasih ke orang tua, sebaiknya sesuai kemampuan kita. Jangan sampai memberatkan dan menyebabkan kita jadi menderitaya," pungkasnya.
(fdl/fdl)