Biaya pendidikan anak merupakan urusan krusial dan vital. Sebab jika biaya pendidikan tidak disiapkan sejak dini, maka orang tua akan kesulitan memenuhi kewajibannya dalam memberikan pendidikan layak bagi buah hati.
Padahal seiring inflasi, biaya pendidikan akan terus naik dan semakin mahal setiap tahunnya. Salah satu cara ampuh untuk bisa memerangi inflasi biaya pendidikan ialah dengan investasi. Sebab menyiapkan biaya pendidikan hanya dengan menabung, maka bisa membuat dana tersebut akan semakin tergerus inflasi.
Oleh karena itu, orang tua juga perlu cermat dan jeli agar tidak salah salah memilih produk investasi. Nah, investasi emas untuk menyiapkan dana pendidikan bisa menjadi solusi cerdas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis Treasury (PT Indonesia Logam Pratama) Jaza Yusron, mengatakan investasi emas untuk dana pendidikan bisa melindungi nilai aset dalam jangka panjang.
"Emas dianggap sebagai instrumen investasi yang relatif stabil karena nilainya cenderung meningkat seiring waktu. Dengan mempertimbangkan lonjakan biaya pendidikan sampai jenjang yang paling tinggi," kata Jaza, dikutip Selasa (15/8/2023).
Menurut Jaza, investasi emas untuk menyiapkan dana pendidikan juga dapat menjadi bagian dari strategi diversifikasi portofolio, sekaligus perlindungan nilai aset dalam jangka panjang dengan likuiditas yang tinggi. Artinya, Kamu dapat dengan mudah menukarkan emas menjadi uang tunai, ketika membutuhkannya untuk membiayai pendidikan.
Cara Investasi Emas
Jaza menjelaskan ada dua cara atau strategi yang bisa dipilih dalam menyiapkan dana pendidikan anak dengan cara investasi emas. Yakni, berinvestasi dengan cara lump sum dan strategi dollar cost averaging (DCA).
Secara sederhana, menyiapkan dana pendidikan dengan strategi lump sum artinya investasi di mana orang tua menyisihkan dana dalam jumlah besar pada satu waktu untuk menyiapkan biaya pendidikan anak di masa depan. Sementara itu dengan strategi dollar cost averaging (DCA), orang tua menyiapkan biaya pendidikan anak untuk diinvestasikan secara bertahap selama periode tertentu.
Jaza mengatakan strategi investasi DCA adalah secara teratur dan konsisten membeli sejumlah aset dengan jumlah yang tetap. Artinya, kamu membeli sejumlah emas dengan nilai yang sama setiap periode investasi, misalnya setiap bulan secara konsisten, tanpa melihat pergerakan harga.
Dengan strategi DCA, kamu akan membeli lebih banyak emas saat harga rendah atau turun, dan sebaliknya membeli lebih sedikit emas saat harga sedang naik atau tinggi.
Sebagai simulasi, Kamu ingin menyisihkan dana untuk pendidikan anak selama lima tahun ke depan. Maka setiap bulan, selama lima tahun, Kamu akan berinvestasi jumlah yang sama dalam bentuk emas, tanpa memperhatikan harga saat itu.
Jaza menjelaskan strategi investasi lump sum secara umum bisa diartikan menyetor dana sekaligus. Artinya kamu mengalokasikan dana besar di awal. Emas akan menjadi bagian dari portofolio investasimu dengan tujuan untuk menyiapkan biaya pendidikan anak-anak kelak. Strategi ini biasanya dipakai oleh orang yang tak punya penghasilan bulanan tetap.
Salah satu manfaat utama dari investasi emas dengan strategi lump sum ialah potensi pertumbuhan nilai emas yang selalu terjaga dan naik setiap tahunnya. Sehingga investasimu di emas logam mulia tersebut berpeluang terus bergerak tumbuh.
Investasi emas untuk menyiapkan dana pendidikan anak ini juga membantu mendiversifikasi portofoliomu. Diversifikasi investasi penting untuk mengelola risiko dan meningkatkan peluang keuntungan jangka panjang.
Selain itu, investasi emas juga berfungsi sebagai perlindungan dari inflasi. Ketika harga barang dan jasa naik, nilai emas juga cenderung naik, sehingga emas dapat membantu mempertahankan nilai investasimu untuk dana pendidikan anak di masa depan.
Bahkan kenaikan harga emas rata-rata per tahunnya lebih besar dari kenaikan biaya pendidikan. Jika rata-rata dana pendidikan naik 3% per tahun, maka harga emas yang diinvestasikan di awal akan selalu naik rata-rata 13% per tahun.
Simak juga Video: Jokowi Rayu Pengusaha China Investasi di IKN hingga Kendaraan Listrik