Berapa Besar Angpau Lebaran yang Perlu Diberikan? Begini Hitungannya

Berapa Besar Angpau Lebaran yang Perlu Diberikan? Begini Hitungannya

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 27 Mar 2024 10:06 WIB
Hand of young kid holding indonesian money. Rupiah/IDR money.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Sukarman karman
Jakarta -

Memberi angpau atau amplop berisi uang saat Lebaran jadi satu tradisi masyarakat Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai bentuk berbagi kebahagiaan dengan sesama. Biasanya, uang angpau ini diambil dari hasil tunjangan hari raya (THR).

Namun tidak sedikit orang mungkin merasa bingung terkait seberapa besar uang yang perlu diberikan dalam angpau Lebaran itu. Sebab jika tidak diperhitungkan dengan baik, keinginan untuk berbagi angpau ini malah bisa jadi pengeluaran berlebih dan bikin kantong kering.

Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Asad, menyarankan kepada yang ingin membagikan angpau untuk membuat daftar penerima. Misalkan saja untuk orang tua, anak, saudara, hingga keponakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama kita biasanya kasih orang tua, nah itu biasanya yang paling gede. Terus yang kedua siapa nih? misalnya kakak-adik sudah pada kerja ngapain dikasih? jadi kasih ke yang belum kerja, biasanya keponakan sih. Atau misalnya punya adik yang masih kecil belum kerja, mau dikasih boleh. Jadi berdasarkan level keluarga aja," kata Teja kepada detikcom, ditulis Rabu (27/3/2024).

Setelah menentukan siapa saja yang akan diberi angpau, detikers bisa mengalokasikan nilai anggaran yang dimiliki. Pemberian angpao Lebaran bisa disesuaikan dari jumlah THR yang diterima.

ADVERTISEMENT

"Pertama adalah menyesuaikan dengan budget kita. Misalnya kita kasih budget 'oke saya mau kasih THR Lebaran buat saudara-saudara misalnya Rp 1 juta deh semuanya. Karena saya dapat THR Rp 3 juta, masa semua dibagi-bagikan?' Nanti habis dong," jelas Teja.

"Bisa juga dibudegtin maksimal berapa nih? 20% kah dari THR kah, 30% kah. Misalnya oke 20%, anggap saja Rp 1 juta, ya dibagi-bagi lah jumlah keponakan ada berapa, saudara ada berapa, siapa saja yang mau dikasih," tambahnya lagi.

Untuk nilai uang yang dibagikan sendiri, Teja tidak bisa menetapkan besaran pasti. Sebab menurutnya setiap individu memiliki perhitungannya masing-masing seperti tingkat ekonomi keluarga, usia, hingga wilayah tempat tinggal.

"Misalnya kasih keponakan Rp 50 ribu pantes nggak? Tapi ternyata di kalau di kampung kasih Rp 5 ribu sudah cukup, kasih Rp 20 ribu sudah cukup, gimana tuh? Jadi tergantung situasi," terang Teja.

"Itu juga kadang ada yang serba salah tuh, ada yang masih TK, SD, SMP, SMA. Kalau TK dikasih Rp 1.000 dua puluh biji (Rp 20 ribu) seneng tuh, kalau SMA dikasih Rp 1.000 dua puluh biji marah-marah nanti," tambahnya.

Senada dengan Teja, perencana keuangan Andy Nugroho juga menyarankan untuk menentukan penerima angpau dan estimasi nilainya. Biasanya besaran angpau Lebaran yang diberikan, berbeda-beda tergantung tingkatan dalam keluarga.

"Nah urutannya paling banyak saya akan kasih ke siapa? ke orang tua pertama, terus kemudian habis itu level berikutnya yang lebih kecil jumlahnya tuh saya kasihkan ke misalnya anak atau ke anaknya saudara-saudara saya," kata Andy.

Andy sendiri juga tidak bisa menentukan nominal angpau pasti yang 'layak' untuk dibagi-bagikan, karena kondisi orang berbeda-beda. Namun menurutnya yang terpenting saat menentukan besaran angpau tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan dan budget, bukan demi mengejar gengsi.

"Kadang misalnya kita pemudik, apalagi dari Jakarta kan 'wah pasti tajir nih, orang kaya, sudah sukses' nah kadang ditodong untuk ngasih angpau lebih besar," katanya.

"Sebenarnya pun kalau kita bersikukuh 'ya saya ngasihnya segini', masa iya yang dikasih terus nego nggak mau Rp 20 ribu dong, maunya Rp 50 ribu misalnya," tambahnya lagi.

Simak juga Video 'Sanksi Bagi Perusahaan yang Tak Bayar THR: Teguran-Pembatasan Usaha':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads