Menjelang Hari Raya Idul Fitri dan libur Lebaran 2024/1445 H, salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu khususnya bagi para pekerja adalah tunjangan hari raya (THR). Dengan adanya uang tambahan ini kamu bisa memenuhi kebutuhan selama Hari Raya.
Biasanya uang THR ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran mulai dari kewajiban berzakat, ongkos perjalanan mudik bagi yang pulang kampung, atau sekadar beli baju baru.
Namun jika tidak mengatur keuangan dengan baik, uang THR bisa 'menguap' dan habis begitu saja. Lantas bagaimana cara agar dana ini dapat dimanfaatkan dengan baik bahkan bisa memberikan keuntungan di kemudian hari?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Asad, mengatakan pengeluaran untuk kebutuhan selama Lebaran biasanya bersifat konsumtif seperti membeli kue atau makanan, baju baru, hingga parcel atau hampers.
Karena itu, alih-alih menghabiskan uang THR untuk keperluan konsumtif yang hanya bisa dinikmati sesaat, ia berpendapat ada baiknya dana itu dialokasikan untuk investasi yang bisa digunakan memenuhi kebutuhan di kemudian hari.
"Bagus banget kalau uang THR untuk investasi, karena ini kan bisa bermanfaat buat kita nanti tanpa harus menghambur-hamburkan buat Lebaran. Boleh dibilang kan pengeluaran untuk Lebaran itu kan konsumtif ya seperti kue dan baju baru," kata Teja kepada detikcom, ditulis Rabu (27/3/2024).
Lebih lanjut, Teja menjelaskan dana itu bisa digunakan untuk investasi di berbagai instrumen sesuai kebutuhan. Misalkan untuk kebutuhan dana darurat, THR bisa digunakan untuk membeli emas karena punya nilai lindung aset yang tinggi. Dengan investasi emas, maka nilai THR pun bisa terus bertambah setiap tahun, tak tergerus inflasi.
"Investasi itu tergantung untuk tiap orang perlunya apa, ada yang merasa 'saya belum punya dana darurat nih, saya mau tambah dana daruratnya', berarti bisa beli emas atau sekedar reksa dana pasar uang saja, itu bisa untuk dana darurat," terang Teja.
"Misalnya saya mau nikah nih tahun depan, berarti uangnya bisa di reksa dana pasar uang jangka pendek atau reksa dana pendapatan tetap. Atau 'saya mau buat jangka panjang nih, buat pensiun', nah kita bisa beli saham atau reksa dana saham," jelasnya lagi.
Oleh sebab itu, ia tidak bisa memastikan jenis investasi apa yang paling sesuai dengan menggunakan dana THR. Sebab pada akhirnya pilihan investasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
"Jadi sesuaikan investasi yang dipilih dengan tujuan kita, saat ini kita lagi mau apa sih, yang jadi prioritas buat kita apa?" tegasnya lagi.
Meski begitu ia tetap mengingatkan berinvestasi menggunakan uang THR sebaiknya dilakukan setelah menyelesaikan kewajiban yang dimiliki, semisal zakat atau utang jika ada. Tips mengelola serupa juga disampaikan juga oleh perencana keuangan Eko Endarto.
Menurutnya uang THR sedari awal memang diperuntukkan sebagai tambahan biaya di luar gaji untuk mengatasi kebutuhan yang biasanya meningkatkan jelang Hari Raya. Walaupun menurutnya kondisi ini jarang terjadi, namun jika uang THR yang diterima masih memiliki sisa alias berlebih, yang bersangkutan bisa menggunakan dana tersebut untuk investasi.
Menurutnya investasi dengan sisa THR merupakan pilihan yang bagus mengingat dana ini merupakan pendapatan di luar gaji alias tambahan uang. Artinya jika uang ini habis pun, kondisi keuangan yang bersangkutan tidak akan terpengaruh.
"Agak jarang berlebihan (ada sisa THR). Sebab saat hari besar jenis pengeluaran bertambah dan harga-harga juga naik. Tapi kalau bisa ya bagus, investasikan kemana saja (sesuai kebutuhan) nggak masalah. Tapi kalau dibuat prioritas, lunasi utang dulu baru investasi," terangnya
Tentu menurutnya pemanfaatan THR untuk investasi ini sebaiknya dilakukan setelah yang bersangkutan melaksanakan kewajiban seperti melunasi utang-utang jika memang ada.
Setelah membayar utang, jika dirasa perlu yang bersangkutan juga bisa menggunakan uang THR yang diterimanya untuk belanja kebutuhan Lebaran. Semisal untuk ongkos mudik bagi yang pulang kampung atau sekedar membeli baju baru, dan lainnya.
"Alokasi dan prioritas THR idealnya pertama untuk mengurangi utang kalau ada. Kedua baru untuk kebutuhan lebaran, mulai dari biaya mudik kalau mudik dan biaya prioritas lainnya," kata Eko.
Namun perlu diingat dana yang bisa dihabiskan ini hanya sebatas THR yang diterima, bukan keseluruhan uang yang dimiliki termasuk yang berasal dari gaji. "Gaji sebagian harus disisihkan untuk kebutuhan hidup setelah Lebaran. Sebab biasanya gaji bulanan diberikan bareng sama THR," tegasnya.
Simak juga Video: Sanksi Bagi Perusahaan yang Tak Bayar THR: Teguran-Pembatasan Usaha