Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyarankan para ibu-ibu untuk memberi beban terhadap anaknya untuk mengurus diri mereka di hari tua. Sebab, hal itu bisa menciptakan generasi sandwich yang 'terjepit' antara tanggung jawab merawat orang tua dan anak-anak mereka kelak.
Oleh sebab itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, menyarankan para ibu-ibu untuk mempersiapkan masa pensiun masing-masing.
"Kalau kita sudah menyekolahkan anak, jangan berharap 'anak-anak yang nanti menyokong hidupku nanti kalau tua.' Kalau iya, dari keinginan anak sendiri, alhamdulillah. Karena itu cara mereka berbakti dan mengumpulkan pahala, tapi kita sendiri harus siap," kata Kiki, sapaan karibnya, di Gedung Perpustakaan Nasional Salemba, Senen Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu OJK mencoba mendorong agar para ibu-ibu bisa berdaya dan mandiri secara finansial. Sejumlah caranya, seperti membuka usaha sendiri maupun berinvestasi di berbagai instrumen keuangan.
Tapi, ia mengatakan bahwa para ibu-ibu juga tidak harus merasa wajib memiliki usaha di usia tua. Sebab, ada cara lain agar para ibu-ibu bisa mandiri secara finansial yakni dengan berinvestasi.
"Kalau nggak punya bakat bisnis nggak apa-apa, bisa investasi di emas, reksadana, dan macem-macem, itu silahkan belajar. Jadi kita semua yuk, mumpung masih kuat, berjiwa muda, Insyaallah kita bisa menyiapkan masa depan lebih baik," ujar dia.
Simak juga Video 'OJK Bongkar 288 Pinjol Ilegal Terbaru':