Akhir tahun kerap menjadi salah satu momen yang sangat dinanti-nanti. Sebab di momen ini banyak pekerja hingga anak usia sekolah bisa merasakan liburan, tetapi juga berbagai perayaan besar yang menambah keceriaan.
Namun di balik euforia ini, tak sedikit orang yang tanpa sadar terjebak dalam kebiasaan berbelanja berlebihan dan mengabaikan kesehatan keuangan mereka. Karenanya penting untuk mengetahui pengeluaran apa saja yang perlu diperhatikan pada momen ini.
Perencana Keuangan Andy Nugroho mengatakan salah satu pengeluaran yang kerap membengkak di akhir tahun biasanya untuk liburan dan berbelanja, baik itu untuk yang merayakan Natal maupun mereka yang tidak merayakan.
"Biasanya sih kalau untuk akhir tahun gitu, memang buat teman-teman yang tidak merayakan Natal itu biasanya untuk liburan gitu. Karena mereka kadang-kadang ada yang ambil cuti untuk menghabiskan jatah cuti dan liburan," kata Andy kepada detikcom, Kamis (27/11/2025).
"Sementara untuk yang merayakan Natal, biasanya mereka spend budgetnya itu untuk kebutuhan-kebutuhan Natal gitu. Nah itu include di dalamnya ya untuk makan, belanja, mungkin kasih-kasih hadiah atau angpau," sambungnya.
Belum lagi di periode ini berbagai diskon dan promo turut diberikan oleh pusat-pusat perbelanjaan atau toko-toko e-commerce. Menggoda orang untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Pada akhirnya meski mendapat harga yang lebih murah, pengeluaran tetap membengkak.
"Liburan itu bukan hal yang sangat penting dan urgent ya. Nah saya makanya sangat menganjurkan teman-teman misalnya mereka mau liburan ya gunakan budget yang tersedia," tegasnya.
Hal senada turut disampaikan Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari. Menurutnya selama periode akhir tahun ini sering kali menjadi waktu yang rentan bagi banyak orang dalam mengelola keuangan.
Beriringan dengan libur semester ganjil anak sekolah, tak sedikit pekerja kemudian mengambil cuti untuk memperpanjang masa liburan. Kondisi ini seringkali membawa mereka untuk pergi jalan-jalan yang pada akhirnya menjadi pengeluaran lebih.
"Memang di akhir tahun banyak yang ingin liburan dan jalan-jalan ya. sementara untuk yang Natalan juga akan spending banyak di hari raya ini," terangnya.
Menurutnya pengeluaran tambahan untuk liburan akhir tahun atau tahun baru ini dapat tergolong jika yang bersangkutan mendapat bonus atau tunjangan hari raya (THR) untuk yang merayakan natal.
Namun jika tidak, maka sebaiknya yang bersangkutan sudah menyiapkan tabungan dana terlebih dahulu untuk keperluan akhir tahun. Sebab dengan mengandalkan gaji bulanan saja biasanya tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun, berisiko mengalami 'kantong kering' di awal 2026 nanti.
"Untuk beberapa perusahaan ada yang memberikan bonus akhir tahun, yang bisa dipakai untuk pengeluaran hari raya atau jalan-jalan itu. Tapi buat yang nggak ada bonus tahunan atau THR, baiknya sudah menyisihkan dari bulan-bulan sebelumnya untuk pengeluaran akhir tahun ini," jelas Tejasari.
Simak juga Video 'Bos BRI Beberkan Tips Atur Keuangan Anti Boncos':
(igo/fdl)