Ibrahim menilai melihat gelagat Rusia yang masih agresif terhadap Ukraina kemungkinan besar akan terjadi perang dahsyat. Kemudian ada ketakutan bahwa Rusia akan menggunakan senjata kimia.
"Nah ini yang kemungkinan besar ketegangan ini akan mengangkat harga emas dunia ini kembali lagi menguat. Target di bulan Maret 2022 itu adalah US$ 2.150," sebutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi dia menilai masyarakat yang ingin mengoleksi emas, momentumnya belum hilang. Sebab seandainya perang Rusia dan Ukraina berkelanjutan, yakni sampai bulan ini atau bahkan April belum mereda maka harga emas bisa mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.
"Ya bisa saja harga emas dunia ini akan melonjak tinggi ke US$ 2.250. Nah, ini level tertingginya dan kalau seandainya memang benar-benar menyentuh di level US$ 2.250 ini level tertinggi sepanjang masa, karena apa? tidak mungkin ke depannya pasca perang usai kemudian dibentuk pemerintahan boneka oleh Rusia, dia (Ukraina) masuk lagi ke federasi Rusia, tidak mungkin lagi harga-harga komoditas itu akan mengalami penguatan, semua pasti akan melemah," tambahnya.
Mengutip analisis di Kitco, keputusan bank sentral AS dalam menetapkan kebijakan suku bunga, dan perkembangan perang di Ukraina akan mendominasi pergerakan harga emas minggu depan setelah logam mulia tersebut mencatat rekor tertinggi.
"Emas akan terus berada di sekitar US$ 2.000 dalam jangka pendek. Jika emas ditutup pada US$ 1.980 per ons, maka bullish. Jika emas naik ke US$ 2.010, maka netral," kata analis pasar senior OANDA Edward Moya mengatakan kepada Kitco News.
(toy/das)