Menimbang Peluang Investasi Unit Link yang Penuh Kontroversi

Menimbang Peluang Investasi Unit Link yang Penuh Kontroversi

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 11 Apr 2022 07:15 WIB
Korban Asuransi Unitlink
Foto: Korban Asuransi Unitlink (Fuad Hasim/detikcom)

Unit link sendiri merupakan produk asuransi yang unik, karena merupakan produk perlindungan untuk nasabah yang dilengkapi alokasi investasi yang memungkinkan nasabah bisa menikmati nilai tunai yang lebih besar dari premi yang dibayarkan.

Di sisi lain, karena ini investasi, maka tentu ada resiko-resiko yang akan dihadapi seperti penurunan keuntungan. Sayangnya, masih banyak agen asuransi yang tidak menjelaskan dengan detail terkait produk ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya selama proses penawaran, pihak agen asuransi tidak menjelaskan secara detail dan cuma menjelaskan proyeksi keuntungan yang didapatkan. Padahal dalam produk tersebut ada risiko-risiko yang harus dipahami dan dimengerti oleh calon pemegang polis.

Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK Agus Fajri Zam pernah mengungkapkan hal serupa terkait masalah yang sering terjadi di unit link. Di mana, informasi yang disampaikan oleh agen sering tidak sesuai dengan produk yang dijual.

ADVERTISEMENT

"Lalu banyak juga nasabah yang mengadukan karena nilai investasinya turun. Dijanjikan begini, ketika diklaim hanya segini. Ini yang kadang menjadi keributan," kata dia dalam catatan detikcom.

Selain itu, Agus mengungkapkan kebanyakan pengaduan yang disampaikan agar premi asuransi yang dibayarkan selama beberapa periode dikembalikan secara utuh.

"Padahal kita tahu, misalnya ada dua komponen asuransinya dan komponen investasi. Kalau dikembalikan secara keseluruhan, sementara kita sudah menikmati klaim asuransi yang ada kan tidak fair juga," jelas dia.

Pengamat asuransi Irvan Rahardjo menilai, unit link merupakan produk yang sangat kompleks. Sehingga, tidak layak dijual untuk masyarakat awam yang tidak paham investasi.

"Kompleks karena merupakan produksi asuransi/proteksi yang dikaitkan dengan investasi, dengan berbagai asumsi imbal hasil dan jenis instrumen investasi yang bersifat jangka panjang," katanya.

Menurutnya, tidak layak untuk awam karena hanya mengenal tabungan yang bersifat bunga tetap. "Tabungan sifatnya pasti tidak berfluktuasi," kata Irvan.



Simak Video "Video Menkes soal Nasabah Asuransi Tanggung Biaya 10%: Kalau Bisa Jangan Sakit"
[Gambas:Video 20detik]

(acd/das)

Hide Ads