Bahkan ada beberapa kondisi yang malah membuat pengeluaran menjadi membengkak. Untuk menghindarinya, berikut hal-hal yang bisa dilakukan;
1. Kenali terlebih dahulu pengeluaran di area mana yang terbesar
Dalam pengaturan keuangan, tentunya kita memiliki pengeluaran yang rutin dan pengeluaran tidak rutin. Pengeluaran yang rutin ini mudah sekali untuk dikenali, seperti misalnya uang pembelian bensin untuk kendaraan operasional, pengeluaran untuk handphone, gas, listrik, iuran dan belanja bulanan.
Namun, pahami juga pengeluaran rutin pun bisa tidak terkendali, contoh belanja bulanan tanpa bantuan daftar belanja.
2. Cermat memilih promo untuk pengeluaran gaya hidup
Kebutuhan akan hiburan baik sekedar makan di luar rumah atau nonton film memang baik untuk
diadakan. Namun, bukan berarti kita tidak bisa bijak dan cerdas dalam menyikapi hal ini.
Manfaatkan selalu promo buy one get one yang ditawarkan oleh kartu kredit tertentu, atau promo dari poin rewards. Promo ini dapat menghemat pos pengeluaran sehingga kebutuhan untuk bersosialisasi juga tidak terganggu.
3. Kenali si bocor halus
Bocor halus adalah pengeluaran tidak terlihat dan tidak tercatat yang tanpa sadar menggerus sebagian besar porsi dari keuangan. Contohnya pembelian kopi susu kekinian, uang parkir, beauty product seperti sheet mask dan lain-lain.
Dengan menggunakan bantuan rekening belanja khusus, maka pengeluaran kecil tapi sering ini akan dibatasi dengan saldo yang tersedia.
4. Buat pos-pos keuangan
Untuk mencegah terjadinya penggunaan uang yang sudah dialokasikan untuk dana tertentu, maka sebaiknya Anda memiliki pos-pos keuangan. Satu tips yang paling sederhana agar pengeluaran keuangan tidak membengkak adalah dengan menjadi disiplin terhadap diri sendiri.
Live a beautiful life! (dna/dna)