Lembaga konsultan properti, Jones Lang LaSalle (JLL) merilis, ada kenaikan harga sewa sebesar 1,3% di triwulan I-2016 ini dibanding triwulan IV-2015. Sementara tingkat okupansi pusat perbelanjaan saat ini sebesar 92%.
"Pertumbuhan harga sewa yang wajar masih akan berlanjut di tahun ini, diikuti dengan tingkat hunian yang stabil dikarenakan tidak banyak potensi pasokan baru. Sektor yang aktif di triwulan ini adalah makanan dan minuman dan sektor fashion," jelas Head of Retail JLL, James Austen saat media briefing di Gedung BEI, SCBD, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Existing supply pusat belanja di Jakarta sebesar 2,72 juta meter persegi, dan potensi penambahan di tahun ini sebanyak 210.000 juta meter persegi. Sementara demand tahunan rata-rata sejak 2005 sampai 2015 yaitu 132.000 meter persegi.
"Terbatasnya pasokan di pasar ritel membuat para tenant melakukan ekspansi di pusat perbelanjaan yang sudah ada. Para pengelola mal cenderung selalu melakukan rezoning, dan repositioning dari apa yang mereka sudah punya dengan tujuan agar selalu terlihat menarik, dan meningkatkan pengunjung," ujar Austen. (drk/drk)











































