Kisah Mal Terbesar Dunia di China yang Sekarang Jadi 'Kota Hantu'

Kisah Mal Terbesar Dunia di China yang Sekarang Jadi 'Kota Hantu'

- detikFinance
Senin, 04 Mar 2013 10:51 WIB
Kisah Mal Terbesar Dunia di China yang Sekarang Jadi Kota Hantu
Dongguan - Pusat belanja atau mal terbesar dunia dibangun di kota Dongguan, China tapi malah sepi pengunjung. Padahal mal ini dibangun di atas lahan 5 juta kaki persegi dan mampu menampung 2.350 toko.

Memprihatinkan memang, karena mal yang dibuka sejak 2005 ini sepi pengunjung. Luas mal bernama 'New South China Mall' ini dua kali dari luas mal terbesar di AS yaitu 'Mall of America'.

Depan mal ini dihiasi oleh ratusan pohon palem dengan replica Arc de Triomphe, Sphinx, dan bahkan beberapa gondola. "Namun banyak toko yang kosong dan sedikitnya pengunjung yang hadir, sementara harga sewa toko mahal. Mal ini diklasifikasikan 'mal mati'," ujar Empors, sebuah perusahaan analis properti dikutip dari CNN, Senin (4/3/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya ketika dibuka 2005, pengembang mal ini berharap dikunjungi 100 ribu orang per hari. Namun 8 tahun kemudian, hanya sedikit orang yang mengunjungi mal ini. Para pengunjung hanya datang untuk makan di restoran cepat saji, atau menonton bioskop di luar mal.

Kenapa mal ini bisa kosong? Alasannya, letak pembangunan mal ini sudah salah. Karena Dongguan adalah kota pabrik yang dihuni oleh 10 juta pekerja migran. "Orang datang ke sini untuk bekerja di pabrik dan tidak mempunyai waktu untuk berbelanja," ujar seorang pekerja migran bernama Xiao yang bekerja di mal tersebut.

Ingin lihat kondisi mal ini? Mari kita cek di sini.

1. Sepi Bagai 'Kota Mati'

The New South China Mall dipenuhi dengan hiasan pohon palem, kafe-kafe, kanal, dan fasilitas mewah, namun sepi pengunjung. Mal ini berkapasitas 2.350 toko, namun setelah 8 tahun menjadi 'mal mati'.

2. Mal Terbesar Tapi Tragis

Kebanyakan mal-mal super besar selalu berakhir tragis dan sepi pengunjung.

3. Menyusuri Mal Sepi

Dua orang sedang berjalan menyusuri mal sepi. Gambar ini merupakan bagian yang rencananya dibuat untuk restoran-restoran.

4. Hanya Beberapa Toko Ditempati

Hanya beberapa toko yang ditempati, itu pun hanya resotran cepat saji di dekat pintu masuk mal, atau bioskop di luar mal.

5. Sarana Rollercoaster Menganggur

Terlihat, mal ini juga dilengkapi oleh fasilitas bermain berupa rollercoaster sepanjang 1.814 kaki di tengah area mal. Sarana inipun sepi pengunjung.

6. Pemilik Mal Masih Optimistis

Pemilik mal ini optimitis, okupansi atau tingkat penghuni toko bisa mencapai 80% di tahun ini.
Halaman 2 dari 7
(dnl/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads